Selasa 08 Mar 2022 18:32 WIB

Tingkat IQ Setengah Populasi AS Turun Akibat Paparan Bensin Bertimbal

Paparan bensin bertimbal tinggi pada orang AS yang lahir sekitar tahun 1960-1970-an.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Model otak manusia (ilustrasi). IQ sebagian warga AS yang lahir sebelum 1996 terdampak oleh paparan timbal semasa kanak-kanak. Paparan bensin bertimbal utamanya berasal dari menghirup asap knalpot mobil.
Foto: EPA/Ingo Wagner
Model otak manusia (ilustrasi). IQ sebagian warga AS yang lahir sebelum 1996 terdampak oleh paparan timbal semasa kanak-kanak. Paparan bensin bertimbal utamanya berasal dari menghirup asap knalpot mobil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru memperkirakan paparan bensin bertimbal telah menurunkan tingkat kecerdasan (IQ) sekitar setengah populasi Amerika Serikat. Hal tersebut menjadi kesimpulan studi yang diterbitkan di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences pada Senin (7/3/2022).

Studi yang telah ditinjau peneliti lain itu berfokus pada orang yang lahir sebelum 1996, saat AS mulai melarang gas yang mengandung timbal. Para peneliti dari Florida State University dan Duke University menemukan paparan timbal pada masa kanak-kanak menghabiskan biaya Amerika sekitar 824 juta poin atau rata-rata 2,6 poin per orang.

Baca Juga

Kohort tertentu lebih terpengaruh daripada yang lain. Penurunan IQ-nya diperkirakan mencapai 6 poin dan untuk beberapa orang lebih dari 7 poin.

Studi melibatkan orang-orang yang lahir pada 1960-an hingga 1970-an, saat konsumsi bensin bertimbal sangat tinggi. Paparannya terutama berasal dari menghirup asap knalpot mobil.

Tim di balik penelitian ini menggunakan data konsumsi bensin, perkiraan populasi, dan data lain. Peneliti menghitung bahwa pada 2015, ada lebih dari 170 juta orang Amerika memiliki kadar timbal dalam darah di atas 5 mikrogram per desiliter pada masa kanak-kanak awal mereka.

Timbal adalah racun saraf, dan tidak ada jumlah yang aman terhadap paparannya. Saat ini, 3,5 mikrogram per desiliter adalah nilai referensi untuk tingkat timbal darah yang dianggap tinggi, jumlah yang dapat diterima sekali lebih tinggi.

Penulis utama studi, Michael McFarland, adalah seorang profesor sosiologi di Florida State University. McFarland yang juga anggota fakultas dari Center for Demography and Population Health menyebut, jumlah orang yang terkena paparan timbal mengejutkan.

"Tapi yang benar-benar ingin kami ketahui adalah apa yang terjadi pada anak-anak yang terpapar itu," kata McFarland, dilansir NBC News, Selasa (8/3/2022).

Dalam banyak kasus, McFarland mengatakan, ada perbedaan IQ 2 hingga 3 poin termasuk kecil. Lain halnya jika seseorang berada di sisi bawah IQ rata-rata.

"Jika Anda lebih ke arah gangguan kognitif, beberapa poin bisa sangat berarti," ujar dia.

Seorang profesor epidemiologi dan ilmu kesehatan lingkungan di University of Michigan School of Public Health, Sung Kyun Park mengatakan, menurunnya rata-rata IQ suatu populasi dapat memiliki konsekuensi besar meskipun dalam jumlah kecil.

Timbal digunakan untuk ditambahkan ke bensin untuk membantu mesin berjalan lebih lancar sampai aditif lain yang lebih aman menggantikannya. Selain dikaitkan dengan IQ yang lebih rendah, timbal juga dikaitkan dengan penyakit jantung dan ginjal.

Timbal dapat terhirup atau tertelan, di mana anak-anak sangat rentan terhadap efek racunnya. Tingkat timbal darah anak-anak telah diturunkan secara dramatis di AS dalam beberapa dekade terakhir, tetapi paparan timbal masih terjadi, dan anak-anak kulit hitam lebih sering terpapar daripada anak-anak kulit putih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement