Selasa 15 Mar 2022 16:00 WIB

Pandemi Ubah Dunia Fashion-Seni Visual: Munculkan Aneka Inovasi, Termasuk NFT

Pandemi juga menjadi inspirasi bagi karya seni desainer, seniman visual.

Red: Reiny Dwinanda
Janna Soekasah bersama kembarannya, Amanda, dan aktris Wulan Guritno memprakarsai Gelang Harapan yang terbuat dari kain perca. Ia menyebut, kepercayaan akan satu sama lain juga penting untuk menjadi pemantik semangat dan inspirasi dalam berkarya di tengah pandemi.
Foto: Instagram
Janna Soekasah bersama kembarannya, Amanda, dan aktris Wulan Guritno memprakarsai Gelang Harapan yang terbuat dari kain perca. Ia menyebut, kepercayaan akan satu sama lain juga penting untuk menjadi pemantik semangat dan inspirasi dalam berkarya di tengah pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pelaku industri kreatif Indonesia sepakat bahwa pandemi bukan penghalang untuk berkreasi. Pandemi juga bisa menjadi inspirasi bagi karya seni yang mereka buat.

Co-founder & Director Danjyo Hiyoji, Dana Maulana, mengatakan,  di awal pandemi, industri fashion memang cukup terguncang. Namun, dengan berbagai penyesuaian, adaptasi, dan kreativitas, labelnya dapat bertahan dan terus semangat untuk berkarya meluncurkan koleksi-koleksinya.

Baca Juga

"Secara industri, tidak ada penjualan di tiga bulan pertama pandemi, mengingat masyarakat tentu memperhatikan kebutuhan primer dan kesehatannya dulu," kata Dana dalam jumpa pers daring, Selasa (15/3/2022).

Menurut Dana, saat itu, timnya tidak bisa tergantung dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Timnya beradaptasi dengan kondisi saat itu dan berkolaborasi.

"Ini membuat sisi kemanusiaan semakin terlihat dan menginspirasi," kata Dana.

Lebih lanjut, desainer Danjyo Hiyoji Michael Simiadi mengatakan, kerja sama tim juga diperlukan untuk membuat sebuah label agar bertahan. Tim harus kuat dengan berbagai cara.

"Kuat mulai dari komunikasi, solidaritas, agar bisa survive, adaptasi, dan tetap kreatif," kata Michael.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ عَهِدَ اِلَيْنَآ اَلَّا نُؤْمِنَ لِرَسُوْلٍ حَتّٰى يَأْتِيَنَا بِقُرْبَانٍ تَأْكُلُهُ النَّارُ ۗ قُلْ قَدْ جَاۤءَكُمْ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِيْ بِالْبَيِّنٰتِ وَبِالَّذِيْ قُلْتُمْ فَلِمَ قَتَلْتُمُوْهُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, agar kami tidak beriman kepada seorang rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api.” Katakanlah (Muhammad), “Sungguh, beberapa orang rasul sebelumku telah datang kepadamu, (dengan) membawa bukti-bukti yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, tetapi mengapa kamu membunuhnya jika kamu orang-orang yang benar.”

(QS. Ali 'Imran ayat 183)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement