Kamis 24 Mar 2022 16:53 WIB

LinkedIn Tambahkan Buletin untuk Bantu Membangun Komunitas

Pengguna tidak perlu mendaftar ke LinkedIn Premium mulai membangun komunitas.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Dwi Murdaningsih
Situs jejaring sosial LinkedIn.
Foto: EPA
Situs jejaring sosial LinkedIn.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Membangun komunitas bisa jadi sulit terutama ketika seseorang bekerja dari rumah atau mencari pekerjaan baru. Itulah sebabnya LinkedIn memperkenalkan buletin ke platform-nya.

Tahun lalu, jejaring sosial profesional memulai debutnya Articles for Pages untuk memudahkan pengguna dalam mempublikasikan konten berdurasi panjang guna membantu memicu percakapan dan mendorong keterlibatan yang lebih besar. Namun sekarang, LinkedIn membangun ide ini dengan buletin.

Baca Juga

Dengan buletin LinkedIn, semua pengikut Page Anda menerima pemberitahuan otomatis satu kali setiap kali Anda membuat buletin baru. Namun, Anda juga dapat membagikan konten Anda di luar platform perusahaan untuk meningkatkan penayangan.

Dilansir dari TechRadar, Kamis (24/3/2022), setelah buletin Anda aktif dan berjalan, Anda dapat membuat komunitas pelanggan opt-in yang menerima pemberitahuan di platform dan email setiap kali konten baru diterbitkan. Hal terbaik tentang fitur buletin baru LinkedIn adalah gratis yang berarti pengguna tidak perlu mendaftar ke LinkedIn Premium untuk mulai membangun komunitas di platform perusahaan.

Manajer Kampanye Sederhana

Selain buletin, LinkedIn juga merilis pengalaman Manajer Kampanye yang lebih intuitif untuk membantu penggunanya mengelola kampanye iklan mereka. Manajer Kampanye perusahaan yang diperbarui menampilkan navigasi yang disederhanakan dengan item menu yang mencerminkan siklus hidup kampanye yang khas: Rencanakan, Iklankan, Uji, Analisis.

Ini memungkinkan pengguna menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengelola dan lebih banyak waktu menjalankan kampanye yang sukses di LinkedIn.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement