Ahad 27 Mar 2022 12:16 WIB

Google Klaim Telah Tingkatkan Sistem Pencarian Daring

Google klaim telah tingkatkan sistem pencarian daring selama beberapa tahun terakhir

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Google search
Foto: 9to5google
Google search

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Google mengklaim telah meningkatkan sistem pencarian daring selama beberapa tahun terakhir. Dalam sesi Q&A, SEO Google Danny Sullivan mengatakan pekerjaan berkelanjutan perusahaan membuahkan hasil yang baik.

“Selama tujuh tahun terakhir, metrik internal kami berdasarkan data penilai kualitas menunjukkan kami telah mengurangi jumlah hasil yang tidak relevan hingga lebih dari 50 persen,” kata Sullivan, dilansir TechRadar, Ahad (27/3/2022).

Peningkatan Google penelusuran

Sullivan yang merupakan sosok penghubung publik Google untuk pencarian mengungkapkan perusahaan melakukan lebih dari 800 ribu eksperimen dan uji kualitas berkelanjutan pada tahun 2021. Upaya tersebut dilakukan agar orang mendapatkan hasil yang mereka butuhkan.

Dalam menjawab pertanyaan “Apa yang Anda ingin lebih banyak orang ketahui tentang Google Penelusuran?” Sullivan tampak menekankan pada skala platform dan pekerjaan yang dilakukannya.

“Saya tidak berpikir kebanyakan orang menyadari betapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan penelusuran secara teratur. Kami melakukan ribuan peningkatan sepanjang tahun, lebih dari 5.000 pada tahun 2021 saja,” ujarnya.

Untuk ke depannya, Sullivan bersama Google mencari Artificial Intelligence (AI) untuk mendorong generasi pencarian daring berikutnya. “Pemahaman mendalam kami tentang informasi dan dunia di sekitar kami dimungkinkan oleh kemajuan AI yang membantu kami membayangkan kembali apa artinya ‘mencari,”ucapnya.

Nantinya, pengguna akan dapat mencari dengan gambar dan teks secara bersamaan menggunakan Google Lens. Fitur ini dapat membantu Anda belajar tentang dunia fisik dan mengajukan pertanyaan tentang apa yang Anda lihat dengan cara yang lebih intuitif.

Sullivan mencatat Google telah melihat peningkatan 60 persen dalam kueri bahasa alami di penelusuran sejak tahun 2015 dengan perusahaan berinvestasi besar-besaran dalam alat pemrosesan bahasa alami (NLP).

“Setelah lebih dari dua dekade memikirkan penelusuran, hal yang paling menarik bagi saya adalah ini tidak pernah menjadi masalah yang terpecahkan. Kami baru mulai menggores permukaan tentang bagaimana Google dapat membantu membuat informasi dapat diakses dan berguna,” tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement