REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gula darah tinggi atau hiperglikemia terkait erat dengan diabetes dan kondisi kesehatan serius lainnya. Kondisi tersebut bisa berbahaya jika tidak segera ditangani.
Menjaga kadar glukosa darah dalam rentang yang direkomendasikan sepanjang hari akan membantu menghindari komplikasi jangka panjang diabetes seperti kerusakan mata, serangan jantung (atau komplikasi kardiovaskular lainnya), kerusakan ginjal, kerusakan saraf, strok, dan masalah dengan penyembuhan luka.
“Dengan mempertahankan kadar glukosa darah dan menghindari hiperglikemia, Anda dapat mengurangi risiko semua komplikasi ini,” kata ahli gizi, Amy Hess-Fischl MS RD LDN BC-ADM CDCES.
Berikut lima tanda peringatan gula darah tinggi, menurut para ahli, seperti dikutip dari laman Eat This Not That, Ahad (27/3/2022):
1. Sering buang air kecil
Jika merasa perlu ke kamar mandi lebih dari biasanya, itu mungkin pertanda gula darah tinggi. Molekul gula darah yang berlebih juga "tumpah" ke dalam urine.
“Hal ini artinya saat darah menyaring melalui ginjal, sebagian gula keluar dari darah dan tidak diserap kembali," kata ahli gizi, James Norman MD FACS FACE.
Gula ekstra yang sekarang ada dalam urine menyebabkan molekul air alias mengikuti prinsip fisika normal. Karena itu, penderita diabetes sering buang air kecil sebagai gejala klasik kedua diabetes.
2. Disfungsi seksual
Tahukah Anda bahwa gula darah tinggi dapat menyebabkan disfungsi ereksi? Sangat mudah untuk tidak menyadari peringatan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan kondisi tanpa gejala seperti diabetes tahap awal.
“Tapi bagaimana jika mengendalikan gula darah bisa menjadi perbedaan antara memiliki kehidupan seks yang sehat dan kesulitan mendapatkan ereksi pada usia yang sangat muda?", kata ahli urologi, Nathan Starke MD.
Kenyataannya adalah diabetes dan disfungsi ereksi memiliki kaitan sangat erat. Kontrol gula darah yang buruk dapat merusak fungsi seksual secara permanen pada usia yang sangat dini.
3. Penglihatan kabur
Penglihatan kabur bisa menjadi tanda gula darah tinggi dan diabetes. Ini tidak boleh diabaikan. “Seiring waktu, diabetes yang tidak terkontrol atau hiperglikemia kronis dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di mata Anda,” kata dr Russel Lazarus.
Ketika pembuluh darah di retina menjadi rusak, retinopati diabetik (penyakit mata yang serius) dapat berkembang. Retinopati diabetik terjadi ketika pembuluh darah retina membocorkan darah dan cairan ke retina, menyebabkan penglihatan kabur hingga akhirnya menyebabkan kehilangan penglihatan.
4. Kelaparan konstan
Rasa lapar yang terus-menerus bisa menjadi tanda tubuh resisten terhadap insulin. Jika tubuh tidak membuat cukup insulin atau sel menolak insulin, glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel. Direktur Diabetes Quality and Education di Geisinger, Mary Johnson, mengatakan bahwa itu berarti orang tidak akan memiliki energi dan bisa merasa lebih lelah serta lebih lapar dari biasanya.
5. Merasa lelah sepanjang waktu
Kelelahan kronis terkait dengan sejumlah kondisi kesehatan, tetapi yang sangat umum terjadi pada penderita gula darah tinggi. Glukosa darah tinggi dapat menyebabkan diabetes kelelahan melalui peradangan.
Dr David Spero mengatakan pembuluh darah bisa meradang oleh gula. Ketika hal ini terjadi, menurut penelitian, sel-sel kekebalan yang disebut monosit masuk ke otak, menyebabkan kelelahan.