REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli astrofisika yang mempelajari bintang raksasa merah bernama V Hydrae (V Hya) telah menyaksikan pergolakan kematian misterius bintang tersebut. Para peneliti dari UCLA dan NASA's Jet Propulsion Laboratory menemukan bahwa bintang yang kaya karbon telah mengeluarkan enam cincin molekul yang berkembang perlahan.
Strukturnya berbentuk jam pasir yang mengeluarkan materi ke luar angkasa dengan kecepatan tinggi. Ini menunjukkan bahwa bintang tersebut sedang mengalami evolusi yang cepat saat mendekati akhir siklus hidupnya sebelum mematikan produksi energinya.
"Ini adalah pertama dan satu-satunya saat serangkaian cincin yang mengembang terlihat di sekitar bintang yang sedang sekarat, serangkaian 'cincin asap' yang mengembang yang telah kami hitung meledak setiap beberapa ratus tahun," kata Mark Morris, seorang profesor fisika dan astronomi UCLA dan rekan penulis studi ini.
Temuan penelitian yang menggunakan data Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) dan Hubble Space Telescope, diterbitkan dalam Astrophysical Journal pada 28 Maret 2022.
V Hya adalah contoh dari apa yang para astronom sebutkan dengan bintang cabang raksasa asimtotik atau bintang AGB. Terletak di konstelasi Hydra, bintang tersebut berjarak sekitar 1.300 tahun cahaya dari Bumi.
V Hya telah menjadi perhatian khusus minat para astronom di antara jutaan bintang lainnya karena perilaku dan sifatnya yang unik. Bintang ini mengalami letusan plasma yang sangat besar yang terjadi setiap delapan tahun. Bintang ini memiliki bintang pendamping yang hampir tidak terdeteksi yang berkontribusi pada perilaku ledakan V Hya.
"Kami telah menangkap bintang sekarat ini dalam proses pelepasan atmosfernya, pada akhirnya sebagian besar massanya yang merupakan sesuatu yang dilakukan sebagian besar bintang raksasa merah tahap akhir," kata Morris.
"Tetapi yang sangat mengejutkan kami, kami telah menemukan bahwa masalah dalam kasus ini dikeluarkan sebagai serangkaian cincin." ujarnya.
Menurut Morris, tim juga melihat ledakan gas berkecepatan tinggi yang dikeluarkan dalam dua arah yang berbeda, tegak lurus dengan cincin. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa mekanisme yang menciptakan cincin belum diketahui. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap kal ini.
"Kami menduga itu mungkin terkait dengan keberadaan bintang pendamping yang mengorbit, tetapi sulit untuk menjelaskannya mengingat interval beberapa ratus tahun antara ejeksi cincin," kata Morris.