Jumat 15 Apr 2022 04:11 WIB

Badan Antariksa Eropa Akhiri Kolaborasi dengan Rusia dalam Misi Bulan

Sebelumnya ESA telah menghentikan kerja sama dengan Rusia untuk misi di Mars.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Bulan
Foto: en.wikipedia.org
Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Antariksa Eropa (ESA) akan menghentikan kolaborasi yang direncanakan dengan badan antariksa Rusia Roscosmos pada misi bulan di masa depan. Penghentian kerja sama ini akibat invasi Rusia ke Ukraina. ESA mengumumkan mitra baru untuk sejumlah misi pada Rabu (13/4/2022).

Kabar tersebut muncul setelah ESA mengatakan akan berhenti bekerja sama dengan Roscosmos dalam misi robotik ke Mars yang dijadwalkan pada September. “Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, direktur jenderal ESA telah mulai tinjauan komprehensif dari semua kegiatan yang saat ini dilakukan untuk menentukan kemungkinan konsekuensi dari situasi geopolitik baru ini dalam program dan kegiatan,” kata ESA dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Setelah meninjau kegiatan kerja sama, Dewan ESA memutuskan tidak akan lagi bekerja sama dengan Roscosmos pada peluncuran Luna 25, 26, dan 27. ESA bermaksud untuk menerbangkan teknologi penting pada tiga misi robotik Rusia ke bulan, mulai dengan peluncuran Luna 25 pada Agustus nanti.

“Invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi yang dijatuhkan mewakili perubahan mendasar keadaan dan membuat ESA tidak mungkin mengimplementasikan kerja sama bulan yang direncanakan,” tambahnya.

Sebagai gantinya, ESA akan menerbangkan Bor Package for Resource Observation dan in-Situ Prospecting for Exploration, Commercial Exploration and Transportation (PROSPECT) yang ditujukan untuk Luna 27 dan kamera navigasi yang ditujukan untuk Luna 25 pada pesawat ruang angkasa komersial sebagai bagian dari Komersial Program Lunar Payload Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA).

ESA saat ini sedang mengerjakan jalur alternatif untuk menerbangkan teknologi pendaratan presisi pilot dan penghindaran bahaya yang ditujukan untuk Luna 27. Pada 17 Maret lalu, ESA mengumumkan tidak akan lagi bekerja sama dengan Rusia dalam misi ExoMars yang telah dijadwalkan ke Planet Merah pada bulan September.

Sebaliknya, ESA mengumumkan Thales Alenia Space of Italy sedang mempelajari cara-cara potensial ke depan untuk ExoMars tanpa keterlibatan Rusia. Roscosmos akan menyediakan beberapa teknologi, muatan ilmiah dan kendaraan peluncuran untuk misi tersebut, tetapi elemen kunci dari misi termasuk Rosalind Franklin Rover adalah proyek ESA dan telah lulus tinjauan kesiapan penerbangan.

Dikutip Independent, Kamis (14/4/2022), ESA belum lama ini juga menandatangani perjanjian dengan Badan Penjelajahan Antariksa Jepang (JAXA) untuk menerbangkan spektrometer massa pada misi penjelajah bulan ISRO LUPEX Jepang yang dijadwalkan pada tahun 2024.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement