REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SEA Games Vietnam pada 12-23 Mei yang digelar di tengah pandemi COVID-19 dapat dihadiri penonton, bahkan penyelenggara menggratiskan tiket untuk menyaksikan pertandingan dalam pesta olahraga tingkat Asia Tenggara tersebut.
Menurut Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk SEA Games Vietnam Ferry J Kono keputusan tersebut diambil menyusul tingginya tingkat vaksinasi di Hanoi, kota tuan rumah SEA Games.
"Saat ini dibolehkan ditonton oleh penonton dan tidak membagikan tiket. Artinya, orang bebas menonton... karena penontonnya bebas, di sana orang sudah divaksin," ujar Ferry ditemui di Jakarta, Jumat (29/4).
Ferry mengatakan telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi untuk mengerahkan dukungan kepada para atlet yang bertanding di SEA Games Vietnam.
"Nanti khusus di beberapa pertandingan kita di final nanti dari KBRI akan bantu untuk mengerahkan massa," kata Ferry.
"Memang warga negara Indonesia di Hanoi tidak terlalu banyak, mahasiswanya juga tidak cukup banyak, jadi justru dari teman-teman media yang ada di sana, kami tim CdM diharapkan nanti akan memenuhi arena pertandingan."
Terkait protokol kesehatan, menurut Ferry, saat ini Vietnam baru saja melonggarkan deklarasi kesehatan. Artinya, bagi siapa pun yang masuk ke Vietnam tidak lagi wajib mengisi formulir deklarasi kesehatan.
"Tapi untuk peserta tetap diwajibkan untuk melakukan tes antigen dua hari sekali, dan itu akan kita mulai dengan keberangkatan kita dengan PCR," Ferry menjelaskan.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengimbau semua pihak untuk tetap menegakkan protokol kesehatan untuk melindungi kontingen atlet Indonesia dari virus corona.
"Ini bukan SEA Games setelah pandemi, sampai hari ini pandemi belum berakhir, jadi masih SEA Games pandemi, dan ini kesempatan kita mengimbau semua pihak untuk tetap menegakkan protokol kesehatan," kata Okto.
"Karena para atlet sudah siap-siap bertanding begitu kita tes positif amit-amit takutnya enggak jadi berangkat, jadi kita semua juga masih mengutamakan protokol kesehatan," ujarnya menambahkan.