Jumat 13 May 2022 12:09 WIB

Fakta-Fakta Sagitarius A*, Lubang HItam Supermasif di Pusat Galaksi Bima Sakti

Event Horizon Telescope (EHT) baru saja merilis gambar Sagitarius A*.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Gambar lubang hitam di pusat Galaksi Bima Sakti.
Foto: eht collaboration
Gambar lubang hitam di pusat Galaksi Bima Sakti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerima Hadiah Nobel Fisika 2020 Reinhard Genzel meneliti selama puluhan tahun objek aneh yang disebut Sagitarius ADia mengumpulkan cukup bukti untuk membuktikan bahwa benda pemancar gelombang radio ini memang lubang hitam (black hole) supermasif besar di pusat galaksi Bima Sakti. Kini tim Event Horizon Telescope (EHT) baru saja merilis gambar Sagitarius A*.

Lalu, seberapa cepat Sagitarius A* berputar? Konfirmasi terakhir ini datang hampir 90 tahun setelah sumber gelombang radio aneh di konstelasi Sagitarius di langit selatan pertama kali ditemukan oleh astronom Amerika Karl Jansky.

Baca Juga

“Teori relativitas umum pada dasarnya mengatakan bahwa lubang hitam benar-benar hanya memiliki dua kualitas,” kata Genzel, dilansir dari Space, Jumat (13/5/2022).

“Satu adalah massa, yang sudah kita ketahui, dan yang lainnya adalah putaran. Begitu kita mengetahui dua kualitas ini, selesailah. Lubang hitam ditentukan oleh dua kualitas ini, mereka tidak memiliki bentuk, tidak ada bukit atau lembah, semacamnya,” ujarnya.

Putaran lubang hitam, kata Genzel, ditentukan oleh materi yang jatuh. Para astronom memperkirakan bahwa Sagitarius A*, lubang hitam yang secara keseluruhan berputar agak lambat.

“Putaran itu berasal dari materi yang jatuh ke dalam lubang hitam, yang memiliki momentum sudut,” kata Genzel. “Jika materi datang dari arah yang sama, Anda secara bertahap memutar lubang hitam ke atas. Tetapi jika Anda melemparkan awan ke dalam lubang hitam dari sisi kanan pada hari Senin, dan kemudian pada hari Jumat dari sisi lain, Anda tidak memutar lubang hitam dan Anda mempertahankan momentum sudut yang rendah,” ujarnya.

Menurut Genzel, agar lubang hitam berputar cepat, lubang hitam harus melahap sejumlah besar materi dalam waktu yang sangat singkat, seperti ketika dua galaksi bertabrakan.Itu tidak terjadi dalam sejarah Bima Sakti baru-baru ini.

“Di pusat galaksi kami, kami percaya bahwa jumlah gas yang jatuh saat ini ke dalam lubang tidak terlalu banyak,” kata Genzel. “Belum ada mekanisme akhir-akhir ini untuk memutar lubang hitam,” ujarnya.

Foto Lubang Hitam Sebelumnya

Pada 2019, EHT merilis foto lubang hitam pertama milik M87. EHT  merupakan observatorium virtual seukuran Bumi.

Objek ini memiliki aliran partikel bermuatan yang meluncur menjauh dari kutub lubang hitam pada hampir kecepatan cahaya. Mereka diyakini terbuat dari partikel yang dipercepat oleh gravitasi lubang hitam dan dikeluarkan tepat sebelum mereka jatuh. Sayangnya, para astronom tidak mengamati tanda-tanda jet semacam itu di Sagitarius A*

“Lubang hitam kita hanya menyala dalam cahaya inframerah setiap beberapa hari selama satu atau dua jam,” kata Genzel. “Suar inframerah ini mungkin gumpalan gas yang sangat panas di dekat cakrawala peristiwa,” ujarnya.

Genzel percaya bahwa dengan menggabungkan teknik yang digunakan dan masih dikembangkan oleh timnya dan Andrea Ghez, dengan pengamatan oleh tim Event Horizon Telescope, para astronom akan dapat menentukan kecepatan rotasi Sagitarius A* dalam beberapa tahun kedepan.

“Kami masih menyempurnakan metode kami dan tim Event Horizon Telescope menyempurnakan metode mereka, dan saya pikir bersama-sama, kami akan bisa mendapatkan putaran Sagitarius A*,” kata Genzel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement