REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Korean Culture Centre Indonesia (KCCI) sebagai pusat kebudayaan Korea di Indonesia memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk mengenal dan merasakan pengalaman dari dekat tentang budaya Korea. KCCI menggelar pameran bertajuk Budaya Leluhur Korea yang diselenggarakan pada 12,13, dan 17,18 Mei 2022.
Gelombang hallyu di dunia bahkan di Indonesia tak dipungkiri membuat Korea Selatan (Korsel) unjuk gigi mengenalkan budayanya. Termasuk dalam hal ini KCCI yang mengenalkan budaya Korsel ke masyarakat Indonesia.
"KCCI ingin memperkenalkan sebagian koleksi agar masyarakat dapat melihat dan lebih dekat dengan budaya Korea," ujar penanggung jawab Pameran Budaya Leluhur Korea, Deborah Manjah kepada Republika, Jumat (13/5/2022).
Deborah mengatakan, pameran ini menyasar kalangan umum masyarakat Indonesia dari berbagai usia untuk menawarkan pengalaman dalam memegang, memainkan, dan mempelajari secara langsung beberapa alat yang mencerminkan budaya Korsel. Berasal langsung dari Korsel, alat-alat tradisional budaya dari negeri ginseng itu antara lain, alat musik tradisional, permainan tradisional, hanbok, serta koleksi barang antik dari Korea.
"Pameran ini tidak spesifik bagi yang suka Korea saja tapi untuk masyarakat yang ingin tahu, dan atau jika yang sudah tahu Korea namun tahunya K-pop saja, di sini mereka bisa tahu yang tradisionalnya ada alat musik, permainan, belajar hangul, dll," ujar Deborah.
Ia berharap bahwa pameran ini bisa bermanfaat untuk mengetahui, mengenal dan merasakan pengalaman lebih dekat dengan budaya Korsel yang sebelumnya mereka tahu hanya dari media sosial. Ini merupakan salah satu tujuan KCCI sebagai pusat kebudayaan Korea yang tujuan keberadaannya mempromosikan dan menginformasikan tentang kebudayaan Korea kepada masyarakat Indonesia.
"Biasanya orang hanya bisa melihat hanbok di media sosia atau K-Drama, nah di sini ada yang ke sini karena pengen banget memakai hanbok. Dan ada yang penasaran memainkan permainan dan alat musik tradisional bisa dimainkan dan secara langsung," kata Deborah.
Pameran berlangsung selama empat hari mulai 12, 13 Mei dan 17 dan 18 Mei di Korean Cultural Center Indonesia, Multifunction Hall, Jakarta. Pameran ini gratis dengan pendaftaran untuk memilih waktu sesi kunjungan. Pendaftaran hanya dapat dilakukan melalui telepon (021-29035650) pada hari dan jam operasional (Senin-Jumat, 09:00-17:00 WIB).
Terdapat 5 pilihan sesi kunjungan:
- Sesi 1: 10:00-11:00 WIB
- Sesi 2: 11:10-12:10 WIB
- Sesi 3: 13:10-14:10 WIB
- Sesi 4: 14:20-15:20 WIB
- Sesi 5: 15:30-16:30 WIB
Salah satu pengunjung dari Kota Bekasi, Nella Sipayung (29 tahun) merasakan keseruan setelah mengunjungi pameran di KCCI kali ini. Sebagai penikmat drama Korea, Nella mengatakan, bisa secara mendalam mengenal alat permainan tradisional Korsel tak hanya yang ia lihat di drama saja, namun bisa dimainkan secara langsung.
"Seru banget bisa mengenal alat permainan tradisional Korsel, bisa mengetahui dan menambah wawasan juga mengenai alat musik tradisional Korsel, belajar hangul, dan hanbok, seru," ujar Nella kepada Republika, Jumat.
Nella juga mengatakan, agar KCCI dapat terus melakukan pengenalan-pengenalan budaya. Namun juga ia berharap adanya tukar budaya antara Indonesia dan Korsel.
Pengunjung lain, Wihdatus Sholihat juga merasakan hal serupa seusia mengikuti sesi kelima pameran tersebut. Ia pun mencoba merasakan pengalaman mengenakan hanbok bergaya Putri Permaisuri.
"Sebelum ke Korea, kita bisa nyobain hanbok di sini (hehehe) dan banyak pengalaman baru dan pengetahuan baru, saya bisa tahu macam-macam hanbok juga, bahwa adanya hanbok untuk bangsawan, kerajaan, hanbok untuk laki-laki dan perempuan hingga anak-anak," ujar Wihda (27 tahun).
Pameran ini juga menghadirkan kotak budaya, kotak hangul, alat musik, dan alat permainan tradisional Korea. Pengunjung bisa mengenakan hanbok, dan membuat kreasi dan sambil nonton drama. Pengunjung dapat mengeksplor sendiri dan sudah ada keterangan dan penjelasan semua dari yang dipamerkan.