Ahad 15 May 2022 19:05 WIB

Riset Sebut Bermain Gim Bisa Tingkatkan IQ Anak

Riset dilakukan terhadap 5.000 anak di Amerika.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Bermain gim (ilustrasi)
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Bermain gim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti di Karolinska Institutet Swedia, melihat bagaimana kebiasaan layar anak-anak dapat mempengaruhi kemampuan kognitif berkembang dari waktu ke waktu. Peneliti  menemukan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu bermain video game dapat meningkatkan IQ mereka lebih dari rata-rata.

Sedangkan menonton TV atau menggunakan media sosial tidak berpengaruh terhadap IQ. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports.

Baca Juga

Dialsnir dari News-medical-net, saat ini, jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak di depan layar semakin meningkat. Ada banyak diskusi tentang bagaimana screen time ini berdampak pada kesehatan anak, apakah itu berdampak baik atau buruk pada kapasitas kognitif mereka. 

Peneliti dari Karolinska Institutet dan Vrije Universiteit Amsterdam menyelidiki hubungan antara penggunaan layar dan kecerdasan dari waktu ke waktu untuk penelitian ini.

Penelitian ini melibatkan hampir 9.000 anak laki-laki dan perempuan di Amerika Serikat. Anak-anak menjalani serangkaian tes psikologis ketika mereka berusia 9 atau 10 tahun untuk menilai kemampuan kognitif umum (kecerdasan). 

Anak-anak dan orang tua mereka juga ditanyai tentang berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk menonton televisi dan video, bermain video game, dan menggunakan media sosial.

Setelah dua tahun, lebih dari 5.000 anak-anak ditindaklanjuti dan diundang untuk mengulang pemeriksaan psikologis. Para peneliti dapat memeriksa bagaimana kinerja anak-anak pada tes bervariasi dari satu sesi pengujian ke sesi berikutnya, serta menyesuaikan perbedaan individu pada tes pertama. 

Mereka juga memperhitungkan varian genetik yang dapat mempengaruhi kecerdasan, serta perbedaan dalam latar belakang pendidikan dan pendapatan orang tua. Anak-anak menghabiskan rata-rata 2,5 jam sehari untuk menonton televisi, setengah jam di media sosial, dan satu jam bermain video game. 

Temuan mengungkapkan bahwa orang yang bermain game lebih dari biasanya meningkatkan kecerdasan mereka diantara dua pengukuran sekitar 2,5 poin IQ lebih dari rata-rata. Menonton TV atau menggunakan media sosial tidak memiliki dampak positif atau negatif yang terlihat.

"Kami tidak memeriksa efek perilaku layar pada aktivitas fisik, tidur, kesejahteraan atau kinerja sekolah, jadi kami tidak bisa mengatakan apa-apa tentang itu," kata Torkel Klingberg, profesor ilmu saraf kognitif di Departemen Neuroscience, Karolinska Institutet. 

"Tetapi hasil kami mendukung klaim bahwa waktu layar umumnya tidak mengganggu kemampuan kognitif anak-anak. Bermain video game sebenarnya dapat membantu meningkatkan kecerdasan. Ini konsisten dengan beberapa studi eksperimental bermain video-game," jelasnya.

Kecerdasan Berfluktuasi

Temuan ini juga sejalan dengan penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa kecerdasan tidak konstan, melainkan kualitas yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. "Kami sekarang akan mempelajari efek dari faktor lingkungan lain dan bagaimana efek kognitif berhubungan dengan perkembangan otak masa kanak-kanak," kata Torkel Klingberg.

Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah hanya melihat anak-anak di Amerika Serikat dan tidak membedakan antara berbagai jenis video gim. Hal ini membuat temuan sulit untuk diterapkan pada anak-anak di negara lain yang memiliki kebiasaan bermain gim yang bervariasi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement