Senin 23 May 2022 11:06 WIB

China Buat Penemuan Mengejutkan tentang Air Cair di Mars

Air di Mars mungkin lebih muda dibandingkan dari dugaan sebelumnya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Zhurong, robot penjelajah China.
Foto: CNSA
Zhurong, robot penjelajah China.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penjelajah (rover) China telah menemukan bukti bahwa ada air cari di planet Mars jauh lebih baru daripada yang pernah diduga sebelumnya. Berdasarkan penelitian sebelumnya, para ilmuwan percaya ada air cair di Mars pada sekitar tiga miliar tahun yang lalu.

Tiga miliar tahun yang lalu adalah titik di mana zaman “Amazonian” kering di planet Mars dimulai dan era geologis sebelumnya (zaman “Hesperian”) berakhir.

Baca Juga

Memahami sejarah air cair di Mars dapat membantu para ilmuwan memprediksi berapa banyak air yang tersisa di Planet Merah, dalam bentuk es atau mineral terhidrasi. Pengetahuan ini mungkin bisa menjadi bekal untuk menggunakan air yang ada di Mars guna mendukung misi berawak di masa depan.

“Salah satu sumber daya terpenting bagi penjelajah manusia adalah air,” kata penulis utama studi Yang Liu dari Chinese Academy of Sciences (CAS) kepada CNN, dilansir dari Free Think, Senin (23/5/2022).

“Mineral terhidrasi, yang mengandung air struktural, dan es tanah dapat digunakan sebagai sumber air penting di Mars,” ujarnya.

Setelah mendarat di Mars pada Mei 2021, penjelajah Zhurong China mulai mengumpulkan data sampel tanah. Ketika peneliti dari CAS dan University of Copenhagen menganalisis beberapa data itu, mereka menemukan bukti air dalam sampel yang baru berusia 700 juta tahun.

Ini menunjukkan bahwa area yang dieksplorasi oleh penjelajah Zhurong- yakni di Utopia Planitia Mars (dataran di kawah benturan besar) adalah rumah bagi sejumlah besar air cair. 

Data yang digunakan untuk penelitian ini dikumpulkan selama 92 hari pertama eksplorasi Mars di Zhurong. Penjelajah itu sekarang telah menghabiskan 350 sol di Mars, melakukan perjalanan lebih dari satu mil melintasi permukaannya.

Sepanjang waktu itu, Zhurong telah mengumpulkan data yang lebih lanjut dapat menginformasikan pemahaman kita tentang air cair di Mars.

“Salah satu hal utama yang harus kita temukan dan yang saya nantikan dari penjelajah Zhurong adalah seberapa luar mineral pembawa air ‘yang masih baru’ ini,” kata Eva Scheller, ilmuwan planet di CalTech, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement