Jumat 10 Jun 2022 20:33 WIB

NASA Bentuk Tim Ahli Pelajari UFO

Pada 17 Mei lalu, untuk pertama kalinya NASA membahas mengenai UFO di kongres.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
UFO. Ilustrasi.
Foto: ufosightingsdaily.com
UFO. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan antariksa Amerika Serikat NASA mengatakan pada Kamis (9/6/2022), berencana untuk mengumpulkan tim ilmuwan untuk memeriksa fenomena udara tak dikenal atau lebih dikenal dengan UFO. Fokusnya pada mengidentifikasi data yang tersedia dan mengumpulkan data lainnya untuk memajukan pemahaman ilmiah tentang masalah ini.

"Kami melihat Bumi dengan cara baru, dan kami juga melihat ke arah lain, ke langit, dengan cara baru," ujar kepala unit sains NASA Thomas Zurbuchen.

Baca Juga

Zurbuchen mengatakan, keterlibatan badan tersebut bertujuan untuk menyediakan lebih banyak data. Data yang dikumpulkan bertujuan untuk memanfaatkan bakat ilmiah NASA, satelit dan sensor yang ditugaskan untuk memantau iklim Bumi atau mengamati kondisi atmosfer

"Apa yang sebenarnya kami coba lakukan di sini adalah memulai penyelidikan tanpa memikirkan hasil," katanya.

NASA menunjuk David Spergel yang sebelumnya mengepalai departemen astrofisika Princeton University untuk memimpin tim ilmiah. Sedangkan Daniel Evans yang merupakan seorang peneliti senior di Direktorat Misi Sains NASA untuk mengatur penelitian tersebut.

Evans mengatakan, sebuah tim ilmuwan akan dibentuk pada musim gugur, kemudian akan menghabiskan sekitar sembilan bulan untuk mengembangkan laporan publik tentang temuannya. NASA akan menghabiskan beberapa puluh ribu dolar hingga tidak lebih dari 100.000 dolar AS untuk upaya tersebut.

"Langkah pertama adalah mencari tahu data apa yang ada," kata Evans.

Pengumuman itu muncul setahun setelah pemerintah AS mengeluarkan laporan yang disusun oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional bersama dengan satuan tugas yang dipimpin Angkatan Laut. Laporan ini merinci pengamatan sebagian besar oleh personel Angkatan Laut tentang fenomena udara tak dikenal atau UAP.

Laporan itu mengatakan, analis pertahanan dan intelijen AS tidak memiliki data yang cukup untuk menentukan sifat UAP yang diamati oleh pilot militer termasuk apakah itu teknologi canggih duniawi, atmosfer, atau asal luar angkasa. Kedua pejabat Pentagon bulan lalu mengakui banyak pengamatan yang masih di luar kemampuan pemerintah untuk menjelaskan.

Mereka bersaksi pada 17 Mei pada sidang kongres pertama tentang UFO dalam setengah abad. Para pejabat Amerika Serikat telah menggambarkan UAP sebagai masalah keamanan nasional yang juga digaungkan oleh NASA.

"Fenomena tak dikenal di atmosfer menarik bagi keamanan nasional dan keselamatan udara. Menetapkan peristiwa mana yang alami memberikan langkah pertama yang penting untuk mengidentifikasi atau mengurangi fenomena tersebut, yang sejalan dengan salah satu tujuan NASA untuk memastikan keselamatan pesawat," ujar NASA.

Keterlibatan NASA dalam upaya Pentagon untuk mengkarakterisasi UAP sebelumnya telah diakui oleh pejabat AS. Pentagon telah mempublikasikan beberapa video objek misterius yang menunjukkan kecepatan dan kemampuan manuver melebihi teknologi penerbangan yang dikenal dan tidak memiliki sarana penggerak atau permukaan pengawasan penerbangan yang terlihat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement