Selasa 07 Jun 2022 19:49 WIB

Penjelajah NASA Temukan Menara Batu Berliku di Mars, Apa Itu?

Menara batu ditemukan di Kawah Gale.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Penjelajah (rover) Curiosity telah menemukan formasi batuan luar biasa di Mars.
Foto: nasa
Penjelajah (rover) Curiosity telah menemukan formasi batuan luar biasa di Mars.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjelajah (rover) Curiosity telah menemukan formasi batuan luar biasa di Mars. Di antara pasir dangkal dan batu-batu besar di Kawah Gale terdapat beberapa menara batu yang berliku. Paku sedimen terlihat hampir seperti aliran air beku yang dituangkan dari kendi yang tak terlihat di langit.

Para ahli mengatakan tiang itu mungkin terbuat dari zat seperti semen yang pernah mengisi celah kuno batuan dasar. Saat batuan yang lebih lunak perlahan terkikis, aliran material padat yang meliuk-liuk tetap berdiri.

Baca Juga

Formasi batuan itu diambil oleh kamera di atas wahana rover Curiosity pada 17 Mei. Namun, gambar itu baru dibagikan pekan lalu oleh NASA dan para ahli di lembaga SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence). 

Meskipun strukturnya mungkin terlihat asing, dalam geologi dunia yang disebut ‘hoodoo’ itu adalah puncak batu yang tinggi dan tipis yang terbentuk oleh erosi. Itu juga bisa disebut batu, tenda, cerobong peri, atau piramida bumi.

Dilansir dari Sciencealert, Selasa (7/6/2022), Hoodoo biasanya ditemukan di lingkungan yang kering, seperti ngarai Utah atau Serbia selatan. Tiang-tiangnya terkadang bisa menjulang setinggi bangunan sepuluh lantai. Struktur alami dibentuk oleh lapisan batuan keras yang terbentuk di dalam batuan sedimen yang lebih lunak.

Dua menara batu di Mars terlihat seperti akan runtuh dibandingkan dengan yang kita lihat di Bumi. Namun, jelas batuan itu cukup kokoh untuk menahan gravitasi permukaan yang lebih ringan yang dialami di planet merah.

Formasi batuan aneh lainnya yang ditemukan oleh Curiosity awal tahun ini mungkin telah dibuat dengan cara yang sama, meskipun dengan hasil yang sangat berbeda. Batu lain yang lebih kecil ini terlihat seperti sepotong karang atau bunga dengan banyak kelopak kecil yang membentang ke arah matahari.

“Salah satu teori yang muncul adalah bahwa batuan tersebut merupakan jenis konkresi yang diciptakan oleh mineral yang diendapkan oleh air pada retakan atau perpecahan pada batuan yang ada,” jelas siaran pers dari NASA saat itu.

Kawah Gale tidak sepenuhnya datar, tetapi menara yang ditemukan oleh Curiosity menonjol dari lingkungan mereka yang lain, meskipun tidak ada pengukuran ketinggian yang menyertai gambar tersebut.

Batu yang menjulang mungkin terlihat tidak bernyawa sekarang. Namun, formasinya berbicara banyak tentang kondisi kuno di Mars dan apakah kehidupan pernah berkembang di sana miliaran tahun yang lalu.

Kawah Gale sendiri dianggap sebagai dasar danau yang mengering, meskipun mungkin lebih dangkal dan lebih sementara dari yang diperkirakan para ahli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement