Rabu 22 Jun 2022 06:17 WIB

Hiatus 7 Tahun, Twitter Kembali Gelar Konferensi Pengembang

Chirp merupakan nama konferensi pengembang pertama Twitter pada tahun 2010.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Twitter. Ilustrasi
Foto: Digitaltrends
Twitter. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter kembali menyelenggarakan konferensi pengembang secara langsung bernama Chirp setelah tujuh tahun hiatus. Acara tersebut akan berlangsung di San Francisco, Amerika Serikat (AS) pada 16 November nanti.

Chirp merupakan nama konferensi pengembang pertama Twitter pada tahun 2010. Terakhir kali perusahaan menyelenggarakan konferensi pengembang langsung adalah Twitter Flight pada tahun 2015.

Baca Juga

Sejak itu, Twitter memiliki hubungan yang agak sulit dengan pengembang. Perusahaan membuat serangkaian perubahan antarmuka pemograman aplikasi (API) pada tahun 2018 yang sangat tidak populer. Pembuat klien Twitter pihak ketiga sangat terpengaruh dan mereka menuduh perusahaan melanggar aplikasi mereka.

Belum lama ini, Twitter mencoba lagi meningkatkan hubungannya dengan pengembang. Perusahaan meluncurkan versi baru dari API-nya pada tahun 2020 dan telah memperkenalkan alat-alat baru untuk memudahkan para peneliti mempelajari platform tersebut. Itu juga menguji fitur ramah pengembang baru seperti merekomendasikan beberapa layanan pihak ketiga di aplikasinya sendiri.

Sampai sekarang masih belum jelas tentang agenda yang berlangsung di Chirp. Perusahaan mengatakan akan ada sesi teknis dan peluang untuk bertemu dengan tim platform pengembang Twitter untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan pengguna dan terhubung dengan pengembang lain di komunitas global.

“Keynote juga akan disiarkan langsung di Twitter bagi mereka yang tidak hadir secara langsung,” kata perusahaan dalam postingan blog, dikutip Engadget, Rabu (22/6/2022).

Perlu dicatat Twitter akan melanjutkan konferensi meskipun ada ketidakpastian tentang masa depan perusahaan karena Elon Musk yang bekerja untuk mengambil alih perusahaan. Eksekutif perusahaan mengklaim tidak tahu apa pun tentang rencana Musk untuk Twitter.

Sementara itu, CEO Parag Agrawal saat ini mungkin tidak akan bertahan lama di posisinya setelah kesepakatan ditutup. Di sisi lain, alat pengembang Twitter dapat menjadi sumber pendapatan penting bagi perusahaan, sesuatu yang menjadi prioritas utama Musk. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement