REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI, Eddy Santana Putra, meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melalui Direktorat Jenderal (Dirjend) Perhubungan Darat, benar-benar melakukan integrasi yang tertata terhadap keberadaan seluruh moda transportasi darat di Palembang, Sumatra Selatan.
Menurut dia, status Kota Palembang yang ditetapkan oleh Kemenhub sebagai kota percontohan sistem transportasi massal terintegrasi, masih sangat jauh dari yang diharapkan. Pasalnya, hingga kini keberadaan dari sejumlah angkutan umum yang menjadi bagian dari moda transportasi darat, masih belum tertata dengan baik.
"Saya contohkan di tempat saya, di dapil saya, mana ada terintegrasi. LRT, Trans Musi Jaya, New angkot dan Damri. Gak nyambung semua," ujar legislator dapil Sumatra Selatan I itu kepada wartawan, Senin (4/7/2022), seperti dalam siaran persnya.
Dirinya menyatakan, desakan tersebut sebelumnya secara resmi telah disampaikan kepada Budi Setiyadi saat masih menjabat sebagai Dirjend Perhubungan Darat, Kemenhub, di tengah rapat dengar pendapat Komisi V DPR, Rabu (29/6/2022) yang lalu.
Dikatakannya, akibat dari tidak terintegrasi nya sistem moda transportasi darat itu. Saat ini banyak masyarakat dan kalangan mahasiswa yang terdampak, seperti yang terjadi di Indralaya, di mana daerah tersebut dikenal sebagai kawasan kampus karena memiliki dua kampus terkenal, yakni Universitas Sriwijaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Qur’an al Ittifaqiah (STITQI).
"Damri ya, Damri itu dulu beroperasi dari tol Palembang ke Indralaya, kebanyakan melayani para mahasiswa. Nah, sekarang Damri itu sudah hilang, kasihan masyarakat dan para mahasiswa itu, sekarang mereka kesulitan susah mau ke kampus sudah nggak ada Damri. Semoga di tangan Pak Hendro Sugiatno, sebagai Dirjend Perhubungan Darat yang baru ini. Damri itu bisa kembali dioperasikan," tegas politikus Partai Gerindra itu.
Selain itu dirinya juga menyoroti, pengoperasian LRT di Jakabaring yang juga masih tidak terintegrasi dengan moda angkutan darat lainnya. Sehingga menyulitkan para penumpang LRT untuk melanjutkan perjalanannya.
"LRT itu stopnya batas Jakabaring, terus alangkah baiknya kalau Damri yang nyambung di situ, LRT akan terpakai juga kalau ada multi moda yang terintegrasi gitu, saya kira ini harus ada evaluasi," lanjutnya.
Sebelumnya, pada awal Februari 2022 yang lalu. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sistem transportasi massal terintegrasi di Palembang jadi percontohan karena memiliki moda terlengkap di Tanah Air.
Hal itu diwujudkan dengan meluncurkan Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum (GNKAU) di Palembang. “GNKAU sebagai salah satu wujud kebersamaan pemerintah pusat, pemerintah daerah, universitas dan masyarakat, semua pihak harus mendukung kembali ke angkutan umum,” katanya di Palembang, Ahad (27/2/2022)
Menurut Menhub Budi Karya, Kota Palembang, layak menjadi percontohan karena memiliki moda transportasi darat, sungai, dan udara, serta kereta api yang terintegrasi menjadi satu kesatuan dalam melayani masyarakat.