Ahad 17 Jul 2022 18:28 WIB

Jelang Hari Anak Nasional, Ini Pesan Kak Seto

Hari Anak Nasional ingatkan pentingnya memperhatikan tumbuh kembang anak.

Red: Reiny Dwinanda
Anak (Ilustrasi). Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli.
Foto: pixabay
Anak (Ilustrasi). Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Dr Seto Mulyadi atau lebih akrab disapa Kak Seto mengatakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli menjadi pengingat mengenai pentingnya orang tua memperhatikan tumbuh kembang buah hati mereka.

Kak Seto menjelaskan, orang tua perlu memastikan apakah anak-anak mereka telah bertumbuh dan berkembang dengan baik, sesuai dengan tahapan usia mereka. Selain itu, orang tua juga perlu melakukan introspeksi apakah selama ini sudah memberikan waktu yang cukup untuk membersamai anak-anak mereka.

Baca Juga

"Sebab anak-anak memiliki hak yang melekat untuk mendapatkan pendampingan dan waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan orang tua mereka,"  jelas Kak Seto ketika dihubungi di Jakarta, Ahad (17/7/2022)..

Dengan adanya interaksi yang optimal antara orang tua dengan anak, menurut Kak Seto, diharapkan akan mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak. Dengan demikian, anak-anak akan bertumbuh dan berkembang dengan baik, dengan penuh perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.

Kak Seto menyebut, peringatan HAN juga menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa anak-anak perlu dihargai, perlu dipenuhi hak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik serta perlu dilindungi.

"Semua pihak yang dimaksud adalah orang tua, pendidik, lingkungan masyarakat, hingga pemerintah, semuanya perlu berperan aktif dalam upaya pemenuhan hak anak untuk dihargai, untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik serta untuk mendapatkan perlindungan," kata Kak Seto.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Baqarah ayat 185)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement