REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wimbledon adalah salah satu pertandingan tenis yang paling tua sekaligus paling bergengsi. Agar pertandingan tenis yang digelar di London, Inggris itu bisa terus menarik perhatian para penggemar tenis, penyelenggara Wimbledon pun melakukan suatu terobosan.
Dikutip dari The Next Web pada Selasa (12/7/2022), terobosan itu dilakukan lewat penerapan artificial intelligence (AI) dalam tiap Wimbledon Championship. Agar teknologi kecerdasan buatan itu bisa diterapkan dengan optimal, All England Lawn Tennis Club pun melakukan kerja sama dengan IBM.
Kepala Kemitraan Olahraga IBM Inggris, Kevin Farrar, mengatakan, AI digunakan untuk mengolah beragam data terkait pertandingan. Data itu sendiri merupakan data yang dicatat oleh atlet tenis yang sengaja dilibatkan dalam inovasi ini.
Diharapkan, data yang dihimpun merupakan data yang akurat karena data tersebut dicatat secara langsung oleh seseorang yang benar-benar memahami alur dalam pertandingan tenis.
Data yang digunakan sendiri merupakan data terkaita catatan poin seorang pemain mulai dari servis hingga pukulan kemenangan. Selain itu, AI juga akan mengolah data historis serta data dari automated match tracking systems.
Bahkan, agar wawasan penonton semakin kaya, AI juga secara otomatis akan menyajikan data analisis pemain lewat penerapan neuro-linguistic programmin (NLP).
Seluruh data itu kemudian diolah dengan algoritme yang memadai sehingga bisa menghasilkan fitur digital yang menarik bagi penggemar tenis yang mengakses data tersebut lewat aplikasi Wimbledon.
Lewat aplikasi ini, maka pecinta tenis bisa menikmati sejumlah data spesifik secara realtime sekaligus bisa mengenal para pemain secara lebih personal.
Bahkan, berkat dukungan IBM Power Index, aplikasi tersebut juga bisa menyajikan peringkat pemain saat sebelum dan selama turnamen. Sejumlah data yang ada pun memungkinkan aplikasi untuk menyajikan prediksi pemain yang memiliki potensi besar untuk memenangkan turnamen tersebut.
Agar lebih interakktif, prediksi itu juga bisa dipadukan dengan prediksi dari masing-masing penonton. "Hal itu dimaksudkan untuk memicu perdebatan dan membuat penonton untuk lebih terlibat dengan turnamen sehingga Wimbledon dapat mengejar tujuannya untuk meningkatkan jumlah penggemar,” kata Farrar.