Selasa 26 Jul 2022 05:00 WIB

Frozen Shoulder, Apa Hubungannya dengan Diabetes?

Bahu kaku adalah gangguan menyakitkan yang picu pengurangan rentang gerak.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Nyeri di area lengan dan bahu (Ilustrasi). Pengidap diabetes lebih mungkin mengembangkan bahu kaku (frozen shoulder).
Foto:

Sebagian besar pasien tentu saja akan memilih terapi non-operatif pada awalnya, seperti terapi fisik dan obat antiinflamasi non-steroid. Beberapa orang memilih suntikan steroid untuk meredakan ketidaknyamanan sendi dan meningkatkan jangkauan gerak.

 

photo
Jenis-jenis tes gula darah. - (Republika)

Bagi pengidap diabetes, sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan tersebut karena dapat menyebabkan gula darah tinggi. Ini berbahaya lantaran dapat bertahan hingga sepekan.

Jadi bicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat tersebut. Untuk sebagian besar kasus, langkah-langkah ini akan efektif mengatasi frozen shoulder.

Jika gejala tidak membaik, prosedur yang lebih luas seperti pelepasan kapsul terbuka atau operasi arthroscopic (bersama dengan terapi fisik) dapat dipertimbangkan lagi. Walaupun bahu kaku umum terjadi pada penderita diabetes, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari atau mengobatinya.

Pertama, pertahankan kadar gula darah sedekat mungkin dengan normal. Kedua, cegah frozen shoulder dengan olahraga dan regangkan bahu secara teratur. Ketiga, obat antiinflamasi dapat digunakan untuk meredakan nyeri.

Keempat, perkuat bahu dan tingkatkan jangkauan gerak dengan bantuan terapis fisik. Kelima, jika tidak ada yang berhasil, maka operasi dapat menjadi pilihan. Kelima, jangan memakai selempang bahu atau berhenti menggunakan lengan Anda sepenuhnya.

Bahu yang kaki bisa menjadi tidak nyaman dan membatasi banyak aktivitas sehari-hari. Namun, kabar baiknya adalah dengan perawatan yang tepat, maka penyakit ini biasanya sembuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement