REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Instagram Adam Mosseri menanggapi keluhan dari banyak pengguna, termasuk Kylie Jenner dan Kim Kardashian. Dia mengatakan pembaruan terbaru platform hanya sebuah uji coba. Belakangan ini, banyak pengguna yang mempermasalahkan desain baru Instagram yang dinilai mirip TikTok.
“Ini merupakan uji coba bagi beberapa presentase orang di luar sana. Idenya adalah pengalaman layar penuh, tidak hanya untuk video, tetapi untuk foto,” kata Mosseri dalam sebuah video yang membahas kekhawatiran atas perubahan platform.
Video tersebut dia unggah sehari setelah Jenner dan Kardashian membagian postingan di platform yang bertuliskan "Make Instagram Instagram again.” Postingan itu berawal dibagikan oleh fotografer @ilumitati.
“Berhentilah mencoba menjadi TikTok. Aku hanya ingin melihat foto-foto lucu teman-temanku. Hormat kami, semuanya.” Postingan tersebut diketahui mengumpulkan lebih dari 1,7 juta suka pada Selasa.
Selain dua keluhan selebritas itu, kreator panduan suara juga mempersalahkan perubahan platform dengan peningkatan ukuran foto dan video. Ini berdampak pada pengalaman layar penuh, seperti TikTok. Bahkan, sejumlah pengguna mengancam akan meninggalkan aplikasi karena perubahan itu.
Mosseri mengatakan platform akan selalu mendukung gambar. Namun, dia juga mengaku sekarang platform lebih menampilkan ke banyak video kepada pengguna, termasuk video bergaya TikTok yang disebut Reels.
Sejauh ini, pembaruan terbaru dianggap gagal oleh banyak pengguna. Mereka frustrasi dengan jumlah video yang mereka lihat di aplikasi. Selain itu, banyak yang kesal melihat akun yang tidak mereka ikuti direkomendasikan di beranda mereka sementara akun yang mereka ikuti tidak lagi masuk ke beranda mereka.
Dilansir NBC News, Rabu (27/7/2022), ketika Jenner dan Kardashian memposting tentang pembaruan tersebut pada Senin, Instagram mendapatkan lebih banyak perhatian. Khususnya mengingat bahwa dukungan atau ketiadaan Jenner telah merugikan platform media sosial di masa lalu.
Pada Februari 2018, Jenner mentweet bahwa dia tidak lagi menggunakan Snapchat setelah mendesain ulang. Saham Snap turun tujuh persen setelah cuitan itu dan membuat perusahaan kehilangan lebih dari satu miliar dolar AS dalam modal pasar.
Dalam pernyataannya, Mosseri mengatakan Instagram tahu bahwa pembaruan perlu ditingkatkan sebelum diluncurkan ke basis pengguna platform yang lebih besar. Dia menyampaikan kekhawatiran bahwa aplikasi tersebut menjauh dari fitur foto. Dia menilai foto adalah bagian dari warisan Instagram dan akan terus didukung.
Namun, pengguna Instagram berbagi dan mengonsumsi lebih banyak video di platform daripada sebelumnya. “Saya harus jujur, saya percaya Instagram akan menjadi video dari waktu ke waktu,” ujarnya.