Bojonegoro - Ada 9 pusaka yang dikirab dalam peringatan Haul ke-240 Ki Andong Sari oleh Paguyuban Pemakaman Umum Islam (PPMUI) Ledok Kulon, Bojonegoro, Senin (1/8/2022).
9 pusaka tersebut adalah Tumbak Godong Andong, Tumbak Gagak Cemani, Tongkat Galeh Kelor, Tongkat Menjalin Bang, Tongkat Menjalin Porong, Rompi Onto Kusumo, Slempang Kebesaran, Pedang Cekik dan Kentrung.
Sebelum kirab pusaka, dilakukan prosesi jamasan pusaka (membersihkan pusaka), juga khotmil Quran di Makam Ki Andong Sari.
Juru Kunci Makam Ki Andong Kusumo, Mbah Suwono menuturkan, semua pusaka itu merupakan peninggalan Ki Andong Kusumo selama berjuang melawan penjajah Belanda dan menyebarkan agama Islam semasa hidupnya.
Menurutnya, Ki Andong Sari adalah sosok bangsawan yang memberontak pada Kerajaan Mataram, karena dianggap pemerintahanya berkompromi dengan penjajahan Belanda yang menindas serta tidak peduli dengan nasib rakyat.
Nama asli Ki Andong Sari adalah Arya Metahun. Pada perjuangannya Tahun 1742, Ki Andong bertemu dengan Mbah Sari, sosok perempuan desa sederhana yang kemudian mempersuntingnya dan menetap di Desa Ledok hingga akhir hayatnya.
"Pada Tahun 1759 Ki Andong Sari wafat dan sekarang sumere (dimakamkan) di Desa Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro," tutur Mbah Suwono sembari membawa Pusaka Rompi Onto Kusumo.
Beberapa pusaka milik Ki Andong Sari memiliki keistimewaan masing-masing. Salah satunya seperti Rompi Onto Kusumo yang memiliki kesaktian, yakni pemaikainya akan kebal dari berbagai senjata tajam.
"Rompi Onto Kusumo ini memiliki kesaktian kebal dari senjata," tegas Mbah Suwono.
Senjata lain seperti Menjalin Bang adalah tongkat yang dipakai Ki Andong Sari untuk mengobrak abrik kapal yang ditumpangi tentara Belanda yang melintas di Sungai Bengawan Solo.
"Menjalin Bang itu bisa menggerakkan kapal yang melintas di Bengawan Solo. Cukup didudingno (diarahkan) ke kapal, maka kapal itu akan bergerak sendiri sesuai ke inginan Ki Andong Sari," pungkasnya.