REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Program Studi (Prodi) Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan benchmark kurikulum internasional dengan University of Adelaide, Australia, beberapa waktu lalu. Agenda ini menjadi langkah awal kerja sama UMM dengan universitas terkait.
Koordinator Benchmark Kurikulum Internasional UMM, Prof Indah Prihartini mengatakan, benchmark secara internasional memang diperlukan. Maka dengan hadirnya Animal and Veterinary Sciences University of Adelaide, diharapkan bisa memberikan pandangan baru. "Ini juga bertujuan untuk mewujudkan credit transfer dalam upaya rekognisi internasional," ujarnya.
Indah mengatakan, Prodi Peternakan UMM senantiasa berinovasi. Salah satunya program Kelas Profesional Unggas (KPU) yang telah didirikan sejak 2017. Program tersebut merupakan bagian dari Center of Excellence (CoE) dan telah melahirkan tiga angkatan.
Keberhasilan dalam mengelola KPU kemudian membuat Prodi Peternakan UMM percaya diri untuk membuat program Kelas Profesional Ruminansia pada 2021. Bahkan, target lain telah tercapai seperti mahasiswa lulus kurang dari empat tahun. Kemudian mahasiswa memiliki kompetensi tinggi dan masa tunggu alumni yang pendek.
Wakil Rektor I UMM, Prof Syamsul Arifin, mengaku senang dengan progres Peternakan UMM yang selalu tampil di depan dalam berinovasi dan bergerak. Meningkatnya kualitas prodi tentu akan berimplikasi langsung terhadap akreditasi Kampus Putih UMM.
“Kelas Profesional Unggas, Kelas Profesional Ruminansia, serta banyaknya program Dikti seperti PKKM, KMMI, PRN, KUPPIK, dan lainnya membuktikan jika SDM Prodi Peternakan UMM memang unggul,” jelas dia.