Kamis 04 Aug 2022 12:25 WIB

Melihat Pro dan Kontra Fitur Edit Twitter yang akan Diluncurkan

Fitur edit tweet berpotensi disalahgunakan oleh sejumlah orang.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Halaman splash Twitter terlihat di perangkat digital, Senin, 25 April 2022, di San Diego. Melihat Pro dan Kontra Fitur Edit Twitter yang akan Diluncurkan
Foto: AP Photo/Gregory Bull
Halaman splash Twitter terlihat di perangkat digital, Senin, 25 April 2022, di San Diego. Melihat Pro dan Kontra Fitur Edit Twitter yang akan Diluncurkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fitur edit tweet menjadi salah satu fitur yang paling banyak diminta pengguna Twitter. Sekarang, jika Anda menemukan kesalahan ejaan atau foto yang diunggah setelah cuitan ditayangkan, Anda harus memulainya dari awal.

Selama bertahun-tahun, Twitter tidak kunjung memberikan fitur tersebut. Malahan, platform memberikan pembaruan seperti perubahan garis waktu yang tidak diinginkan dan layanan podcast. Namun, pada April 2022, Twitter mengungkapkan sedang mengerjakan tombol edit yang membuat banyak pengguna menantinya.

Baca Juga

Dilansir TechRadar, Kamis (4/8/2022), Twitter lebih dari sekadar platform media sosial saat ini. Platform ini bukan hanya tempat di mana orang-orang berbagi gurauan lucu atau keluhan mereka, melainkan ruang bagi bisnis, selebriti, dan politisi untuk membuat pernyataan, mengatasi kontroversi, atau terlibat dengan anggota masyarakat. Oleh karena itu, tweet sama bernilainya dengan konferensi dan siaran pers.

Salah satu alasan utama fitur edit tweet mendapat respons negatif adalah itu bisa menjadi alat untuk mengubah sejarah. Meskipun pengguna mungkin hanya ingin memperbaiki ejaan dan tata bahasa, fitur berpotensi disalahgunakan oleh sejumlah orang yang ingin sepenuhnya mengubah makna sebuah tweet. Membuat perubahan permanen dapat mempersulit pengguna lain mendapatkan informasi yang akurat.

Untungnya, Twitter berpikir hal tersebut. Desain saat ini untuk fungsi edit menunjukkan aplikasi akan menyimpan catatan versi postingan sebelumnya. Itu ditemukan oleh Jane Manchun Wong bahwa tweet yang disematkan akan default ke postingan asli dengan pengingat yang muncul di bagian bawah yang memperingatkan pembaca bahwa versi baru dari postingan tersedia.

Ini semua adalah kabar bagus bagi reporter dan outlet media yang mungkin ingin memasukkan tweet dalam liputan mereka tanpa khawatir tentang fakta yang tampaknya berubah setelah ditayangkan. Namun, untuk pengguna biasa, itu tidak menyelesaikan masalah inti yang harus diperbaiki oleh pengeditan.

Mungkin akan memakan waktu lebih lama sebelum pengeditan tweet dirilis secara resmi sehingga ada kemungkinan Twitter akan menemukan cara yang lebih baik untuk memastikannya sesuai dengan apa yang diinginkan penggemar. Di saat yang bersamaan, itu juga tidak membantu menyebarkan informasi yang salah.

https://www.techradar.com/features/twitters-edit-button-isnt-going-to-be-what-any-of-us-really-wanted

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement