Rabu 17 Aug 2022 16:41 WIB

Salju Bawah Laut Bisa Dipelajari untuk Eksplorasi Planet Jupiter

Salju bawah laut di bumi sebagai analog memahami bulan Planet Jupiter.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Salju bawah laut di bumi sebagai analog memahami bulan Planet Jupiter.
Foto: Antara/FB Anggoro
Salju bawah laut di bumi sebagai analog memahami bulan Planet Jupiter.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mempelajari proses yang tidak biasa tentang bagaimana es terakumulasi di bawah lapisan es di Bumi dapat menjadi pelajaran untuk eksplorasi dan kelayakhunian bulan planet Jupiter, Europa. Dalam sebuah studi baru, para peneliti mempelajari dua jenis salju bawah air yang ditemukan di Bumi sebagai analog untuk memahami bagaimana tempurung Europa menebal dari bawah. 

Es frazil terbentuk di kolom air yang sangat dingin dan mengapung ke atas untuk bertambah ke dasar rak es, sementara es beku tumbuh langsung dari bawah lapisan es. Menariknya, para peneliti menentukan bahwa es yang terbentuk oleh proses ini hanya menahan sebagian kecil garam dari air tempat ia terbentuk. 

Baca Juga

Es frazil mempertahankan hanya 0,1 persen dari salinitas laut dan bisa menjadi umum di Europa, menurut penelitian, menunjukkan bahwa cangkang es Europa bisa menjadi urutan besarnya lebih murni dari perkiraan sebelumnya.

"Ketika kami menjelajahi Europa, kami tertarik pada salinitas dan komposisi lautan, karena itulah salah satu hal yang akan mengatur potensi kelayakhuniannya atau bahkan jenis kehidupan yang mungkin hidup di sana," penulis utama studi tersebut, Natalie. Wolfenbarger, seorang peneliti mahasiswa pascasarjana di Institut Geofisika Universitas Texas, mengatakan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Space, Rabu (17/8/2022).

Informasi baru mungkin sangat berharga dalam menginformasikan eksplorasi Europa yang akan datang. Misi Europa Clipper Badan Antariksa Amerika (NASA) diperkirakan akan diluncurkan pada 2024 dan tiba di dunia es pada 2030, dan tingkat garam yang terperangkap di es dapat memengaruhi apa dan seberapa dalam radar pada pesawat ruang angkasa dapat melihat ke dalam tempurung es. Mendapatkan ide bagus tentang komposisi kerak sebelum kedatangan akan membantu para ilmuwan memahami data setelah pesawat ruang angkasa mulai bekerja.

Europa adalah salah satu dari empat bulan besar Jupiter, atau satelit Galilea, dan kira-kira seukuran bulan Bumi. Meskipun memiliki mantel berbatu seperti Bumi, para ilmuwan percaya bahwa mantel Europa dikelilingi oleh lautan air dan es yang tersembunyi dengan ketebalan antara 50 dan 105 mil (80 dan 170 kilometer).

Studi sebelumnya menunjukkan suhu, tekanan, dan salinitas laut Europa yang paling dekat dengan kerak es mirip dengan yang ditemukan di bawah lapisan es di Antartika.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement