Sabtu 10 Sep 2022 11:17 WIB

Gairahkan Literasi Anak dengan Membaca Puisi

Puisi bisa dorong semangat anak untuk membaca.

Rep: Desi Susilawati/ Red: Muhammad Hafil
Gairahkan Literasi Anak dengan Membaca Puisi. Foto: Sejumlah anak bernyanyi bersama saat mengikuti pentas kreativitas di Taman Bonsi, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (23/7/2022). Pentas anak dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dengan tema
Foto: ANTARA/Makna Zaezar/wsj.
Gairahkan Literasi Anak dengan Membaca Puisi. Foto: Sejumlah anak bernyanyi bersama saat mengikuti pentas kreativitas di Taman Bonsi, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (23/7/2022). Pentas anak dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dengan tema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Minat anak dalam literasi masih rendah di Indonesia. Padahal literasi ini memiliki ragam manfaat untuk anak. Nah, untuk menggairahkan dan meningkatkan literasi anak, salah satu caranya dengan membaca puisi.

Penyair dan pembaca puisi yang pernah viral beberapa tahun lalu, Peri Sandi Huizche menjelaskan meningkatnya literasi anak dipengaruhi berbagai hal termasuk dalam kegemaran membaca.

Baca Juga

"Membaca puisi adalah satu upaya merefleksikan hasil bacaan (menafsir teks) ke dalam bentuk penghayatan-ekspresi, dinamika-intonasi, gestikulasi dan mengkreasikan-tampilan dihadapan orang," ujar Peri dalam keterangan pers yang diterima Republika belum lama ini.

Menurutnya, modal utama pembaca puisi itu adalah tidak buta huruf. "Selama mereka bisa membaca, baca puisi itu pasti bisa,” tambahnya.

Ia berharap anak-anak bisa menjadi generasi yang gemar memmbaca. Ia juga ingin anak-anak mampu memberi martabat pada bahasa yang setiap hari digunakan peserta.

Dilansir dari laman Kids Read Now, WH Auden berkata seorang penyair, di atas segalanya, adalah orang yang sangat mencintai bahasa.Bagi anak-anak, kecintaan pada bahasa ini diterjemahkan menjadi pengenalan literasi yang dapat diakses melalui puisi dan pendidikan yang lebih luas tentang keindahan dan seluk-beluknya.

Diperkenalkan sejak dini dan sering kali selama perjalanan anak dengan literasi, puisi dapat berarti perbedaan antara sekadar mengetahui kata dan memanfaatkan setiap aspek kekuatan kata.

Menurutnya, puisi dapat meningkatkan kesadaran anak akan kata-kata. Dalam puisi, setiap pilihan kata penting. Entah itu untuk tujuan berima, aliterasi, metafora atau cara yang sempurna untuk menggambarkan sesuatu, pilihan kata lebih berarti dalam konteks puisi. Setiap keputusan memiliki alasan tertentu di baliknya. Setiap kata cocok, dan itu cocok karena suatu alasan.

Seorang anak mungkin tidak sepenuhnya memahami mengapa ada kata-kata khusus dalam puisi. Ketika dia mendengar puisi itu berulang-ulang, dia segera dapat memahami bahwa puisi itu lebih menyenangkan karena pilihan itu. Akhirnya, dia akan mencari tahu mengapa keputusan itu terjadi dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pilihan kata melalui proses itu.

Selain itu, puisi menumbuhkan perbendaharaan kata anakPuisi memaparkan anak-anak pada kata-kata baru. Dalam upaya untuk menangkap maknanya dengan sempurna, seorang penyair akan menempuh jalan raya sinonim untuk menemukan pilihan yang sempurna.

Puisi yang dirancang untuk anak-anak sering kali berirama dan berirama. Itu memudahkan anak-anak untuk menghafal dan mencari tahu arti kata-kata baru.

Puisi juga membuat anak menjadi pembelajar yang lebih baik. Struktur musik puisi membuat hafalan dan pembacaan lebih mudah juga. Puisi meningkatkan literasi anak-anak dengan menghubungkan memori dengan isyarat audio dan visual yang membantu anak-anak mengenali pola, membuat kesimpulan langkah berikutnya yang logis, dan memberi siswa muda keuntungan saat mempelajari apa pun mulai dari bahasa baru hingga matematika.

Hal inilah yang melatarbelakangi Penerbit Erlangga mengadakan talkshow ‘Gairahkan Literasi dengan Membaca Puisi bersama narasumber Peri Sandi Huizche. Acara ini dilaksanakan pada bulan Juli lalu di pameran Erlangga Art Awards Goes to Jogja berlokasi di Langgeng Art Foundation, Yogyakarta. Talkshow ini diawali dengan kegiatan lomba membaca puisi yang pesertanya adalah pelajar SMP dan SMA di Yogyakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement