REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon mengatakan,dunia saat ini menghadapi berbagai masalah dari sektor sosial hingga ekonomi. Tentu, masalah tersebut harus dicari solusinya oleh semua pihak dengan bergerak secara kolektif dan bersama.
"Kita tidak punya waktu untuk pasif dan saling menyalahkan, bahkan tidak ada waktu untuk berbicara lagi. Sebaliknya, sekarang adalah seruan yang sangat mendesak untuk bertindak secara kolektif dan bersama-sama seperti banyak forum sebelumnya yang masih banyak dibicarakan," ujar Fadli dalam pidatonya di Parliamentary Forum in the Context of the G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20), Rabu (5/10/2022).
Fadli mengungkapkan ada sejumlah isu yang menjadi perhatian khusus dalam agenda P20. Isu tersebut yakni pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau tantangan terkini krisis pangan dan krisis energi, stagflasi; parlemen efektif dan demokrasi yang dinamis; serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
BKSAP berharap para parlemen negara sahabat bisa melahirkan pernyataan bersama untuk dilanjutkan pada momentum G20. Tujuan utamanya adalah untuk kepentingan masyarakat dunia.
"Pertama dan terpenting, tindakan untuk mengamankan kerja sama global. Itu membuka jalan terbaik untuk menuju kesatuan global bukan keberpihakan, kerja sama bukan perpecahan, dan sinergi bukan perselisihan. Itulah yang kita sebut multilateralisme," ujar Fadli.
"Selesaikan tantangan bersama kita seperti tindakan untuk menjaga planet kita lebih aman dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Pastikan harapan kita hidup, hidup berdampingan dalam damai, harmoni, keamanan, dan kemakmuran. Maju terus tanpa ada yang tertinggal," sambungnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyerukan kepada lembaga legislatif di seluruh dunia memperkuat multilateralisme. Ia menjelaskan multilateralisme sebagai hubungan internasional yang membangun kerja bersama antarnegara.
Multilateralisme yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan, seperti mendamaikan perang dagang, mendamaikan konflik geopolitik, mengatasi krisis pangan dan energi, serta melawan eksploitasi, membangun kemajuan bersama, dan masalah lainnya.
"Indonesia mengajak parlemen P20, melalui multilateralisme untuk mencari solusi dan konsensus dalam mengantisipasi resesi ekonomi, mengatasi scary effect gejolak ekonomi global, mempercepat transformasi ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan rakyat yang lebih luas," ujar Puan dalam sambutan pembukaannya di Parliamentary Forum in the Context of the G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20).