REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mendesak Pemerintah melalui Kementerian dan Lembaga terkait, segera melakukan Penanggulangan atas bencana banjir yang merendam sedikitnya 2.000 rumah di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), sejak Senin (3/10/2022) kemarin.
Dikatakannya, berdasarkan informasi yang diterimanya bencana banjir tersebut saat ini tercatat sekitar 5.000 warga yang terdampak dan harus mengungsi sementara, karena tingginya debit hujan sehingga menyebabkan terjadinya genangan air yang mencapai 2 meter.
"Saya meminta upaya penanggulangan banjir ini dilakukan dengan maksimal, sehingga meskipun hujan masih tetap turun genangan air yang ada juga harus dapat dikendalikan sehingga banjir ini dapat teratasi dengan cepat," ujarnya kepada wartawan di Komplek Parlemen Jakarta, Rabu (6/10/2022).
Selain itu, Lasarus yang merupakan legislator daerah pemilihan Kalbar II ini. Juga mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementrian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kalbar, untuk segera menciptakan terobosan yang mampu mencegah kembali terulangnya bencana banjir melanda.
"Banjir di Kalbar ini sudah menjadi perhatian nasional. Untuk itu harus segera diciptakan sebuah terobosan yang kedepannya mampu mencegah bencana ini kembali terulang setiap kali musim penghujan tiba," tegas Ketua DPD PDI-Perjuangan Kalbar itu.
Lebih lanjut Lasarus mengatakan terkait bencana banjir yang belakangan ini kerap melanda Kalbar, dirinya mengaku telah berulang kali meminta atensi khusus kepada sejumlah Kementerian/Lembaga terkait untuk memberikan perhatian serius khususnya Kementerian dan Lembaga yang menjadi mitra kerja dari Komisi V DPR RI.
"Memang banyak masalah yang menjadi penyebab banjir terjadi di Kalbar ini, tetapi jika semua pihak terkait sungguh-sungguh melakukan upaya pencegahan seperti Kementerian PUPR, KLHK. Saya optimistis bencana ini tidak terulang lagi dan hal inilah yang terus saya minta khususnya kepada para mitra kerja Komisi V DPR," tandasnya.
Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Singang Bernhard Saragih mengatakan, berdasarkan data sementara, banjir tersebut mengakibatkan lebih dari 2.000 terendam dan ribuan warga mengungsi.
“Hasil laporan pemerintah kecamatan setempat, 2.000 rumah terendam dan 5.000 jiwa terdampak banjir,” kata Bernhard saat dihubungi, Rabu (5/10/2022).
Selain itu, fasilitas umum berupa 7 sekolah dan 7 rumah ibadah juga terendam dan tidak bisa digunakan.“Banjir akibat curah hujan tinggi sejak Senin kemarin, hingga mengakibatkan sungai meluap,” jelas Bernhard.