Jumat 07 Oct 2022 20:53 WIB

Pakar Sebut Tuberkulosis Bisa Dikendalikan dengan Terapkan Delapan Aspek

Setidaknya ada delapan aspek yang perlu diperhatikan terkait kasus tuberkulosis.

Setidaknya ada delapan aspek yang perlu diperhatikan terkait kasus tuberkulosis.
Foto: www.freepik.com.
Setidaknya ada delapan aspek yang perlu diperhatikan terkait kasus tuberkulosis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama menyebutkan delapan aspek penting yang harus menjadi perhatian bersama dalam rangka mempercepat program pengendalian tuberkulosis (TB) di Tanah Air. "Program pengendalian tuberkulosis harus menyeluruh dan paripurna, setidaknya ada delapan aspek yang perlu diperhatikan," kata Tjandra Yoga Aditama ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Tjandra Yoga Aditama yang pernah menjabat Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan, aspek pertama meliputi pendataan terkait jumlah pasien TB melalui survei prevalensi nasional. Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu menambahkan bahwa aspek kedua adalah terkait dengan pentingnya penemuan kasus aktif dengan bertumpu pada teknologi terkini yaitu tes cepat molekuler. Aspek ketiga yang perlu diperhatikan adalah terkait kemungkinan penggunaan pendekatan baru dalam pengobatan TB.

Baca Juga

"Misalnya penerapan terapi obat selama empat bulan, yang kemungkinan akan memberi angka kepatuhan pengobatan lebih tinggi," katanya.

Aspek keempat, kata dia, terkait dengan perlunya memperkuat pemantauan pengobatan TB dengan menggunakan aplikasi telepon seluler untuk melengkapi pengawas minum obat (PMO). "Aspek kelima, terkait dengan perlunya perhatian khusus pada kasus TB resisten obat dan aspek yang keenam adalah mengenai perlunya membuat program khusus untuk penyakit atau keadaan yang juga khusus," katanya.

Aspek ketujuh terkait dengan optimalisasi sistem pencatatan pelaporan dari berbagai jenis fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta. "Ke delapan, perlunya pengaturan pelayanan pasien TB dalam kaitan dengan program BPJSKesehatan," katanya

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan bahwa pemerintah terus menggencarkan sosialisasi mengenai penyakit tuberkulosis. Agus menambahkan, pada saat ini pemerintah terus berupaya mengintensifkan program pengendalian TB melalui gerakan temukan dan obati sampai sembuh (TOSS)

"Gerakan TOSS TB ini merupakan suatu bentuk kampanye yang bertujuan untuk bergerak bersama menemukan kasus tuberkulosis," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement