Jumat 30 May 2025 07:13 WIB

Wamenkes Perkirakan Sejuta Kasus Baru TBC di Indonesia per Tahun

Pengobatan TBC umumnya membutuhkan waktu antara enam hingga sembilan bulan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono.
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof Dante Saksono Harbuwono memperkirakan, terdapat 1.090.000 kasus baru tuberkulosis (TBC) di Indonesia setiap tahunnya. Tercatat, Indonesia telah berhasil mengidentifikasi sekitar 900 ribu kasus penderita TBC sepanjang tahun ini.

"Tantangan selanjutnya adalah memastikan pasien yang sudah teridentifikasi segera mendapatkan pengobatan yang tuntas," kata Dante dalam keterangan pers di Jakarta pada Kamis (29/5/2025).

Baca Juga

Dante menjelaskan, pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya penanggulangan TBC dengan memaksimalkan peran kader kesehatan dan program cek kesehatan gratis (CKG). Dia berharap, upaya itu menjangkau jutaan masyarakat di seluruh Indonesia. "Ini menjadi langkah penting mengingat Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi kedua di dunia, setelah India," ujar Dante.

Menurut dia, pengobatan TBC umumnya membutuhkan waktu antara enam hingga sembilan bulan. Namun, pemerintah kini telah menyediakan obat dengan durasi pengobatan yang lebih singkat. "Sehingga pasien dapat menyelesaikan pengobatan dalam waktu enam bulan," ujar Dante.

Dia pun memandang peran kader TBC penting dalam mendampingi pasien. Tujuannya agar pengobatan berjalan lancar sesuai rencana. "Kader TBC bertugas mendeteksi dan mengidentifikasi kontak erat pasien, mulai dari keluarga hingga lingkungan sekitar. Jika ditemukan kasus, pasien akan langsung diarahkan untuk memulai pengobatan," ucap Dante.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement