REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes adalah penyakit yang sangat rumit dan membingungkan karena bisa mengakibatkan lonjakan kadar gula dalam darah. Lonjakan tersebut bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan bahkan masalah ginjal dan penglihatan.
Meskipun belum ada obat untuk diabetes, terutama tipe 2, namun kondisi ini bisa dikelola dengan baik. Namun, jika kadar gula darah berfluktuasi terlalu sering, Anda perlu mencari tahu penyebabnya. Dilansir dari Times Now News, Ahad (6/11/2022), berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah.
Paparan sinar matahari yang ekstrem
Penderita diabetes yang terus-menerus terpapar sinar matahari dan sinar ultraviolet yang berbahaya, itu dapat menyebabkan dehidrasi ekstrim. Dokter mengatakan bahwa sengatan matahari dapat meningkatkan kadar gula darah, karena berkeringat menyebabkan ginjal menahan air, sementara hati terus mengeluarkan glukosa dan menurunkan sensitivitas insulin.
Pemanis buatan
Penderita diabetes biasanya dianjurkan untuk berhenti mengonsumsi gula atau beralih ke pemanis buatan yang diiklankan sebagai pilihan terbaik. Namun, pemanis buatan adalah faktor yang berkontribusi dalam meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan ketidakseimbangan kronis dalam jangka panjang.
Dehidrasi
Orang yang tidak minum cukup air selalu mengalami dehidrasi. Mereka yang menderita diabetes akan melihat lonjakan yang luar biasa dalam gula darah karena dehidrasi menyebabkan gula darah menjadi lebih terkonsentrasi saat tubuh menahan air.
Semprotan hidung
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, semprotan hidung memiliki bahan kimia berbahaya tertentu yang memicu hati untuk membuat lebih banyak gula darah, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan.
Tidak sarapan
Menurut Endocrineweb.com, melewatkan sarapan dapat menyebabkan kerusakan besar pada fungsi sel beta. "Dalam penelitian kami ditemukan bahwa penderita diabetes tipe 2, yang sering lupa sarapan dikaitkan dengan peningkatan yang signifikan dalam lonjakan gula darah sepanjang hari," kata Daniela Jakubowicz, seorang profesor di unit diabetes Tel Aviv University.
Kurang tidur
Tidur dikaitkan dengan sebagian besar fungsi tubuh, dan mereka yang memiliki pola tidur tidak teratur bisa menderita banyak penyakit, termasuk diabetes. Bahkan satu malam kurang tidur dapat membahayakan produksi dan penggunaan insulin. Kurang tidur menyebabkan kadar leptin (hormon membantu merasa kenyang) turun, sementara kadar ghrelin (hormon rasa lapar) meningkat.