REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Covid-19 mungkin tidak lagi menjadi sorotan utama seperti halnya tahun lalu. Meski begitu, virus penyebabnya, SARS-CoV-2, terus bermutasi.
Perayaan tahun baru sudah di depan mata. Kendati virus tidak menyebabkan pembatasan kegiatan seperti dulu, bukan berarti kali ini tidak menimbulkan masalah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gejala utama Covid-19 bukan sakit tenggorokan atau batuk, melainkan demam.
Penelitian tersebut berasal dari India dan hasilnya dipastikan setelah lebih dari 200 pasien terinfeksi berbagai strain omicron BA.2. Menurut data yang dipublikasikan Cureus Journal of Medical Science, 82 persen responden mengalami demam.
Selain itu, kurang dari setengahnya menderita batuk dan lebih dari sepertiganya mengalami gejala pilek, seperti dikutip dari Express.co.uk, Ahad (11/12/2022). Gejala lain termasuk:
• Kelelahan
• Sakit kepala
• Nyeri otot.
Mengenai pemulihan, sebagian besar pasien tidak memerlukan perawatan untuk pulih. Selain itu, hanya lima persen yang membutuhkan rawat inap, lebih dari empat persen membutuhkan oksigen. Namun, tiga orang dalam penelitian tersebut meninggal dunia.
Mengenai kekhususan di balik varian yang dipelajari, varian utama yang menjadi fokus adalah omicron BA.2, juga dikenal sebagai "stealth omicron". Tapi bukan hal itu saja yang membuat temuan ini menonjol.