Senin 12 Dec 2022 06:45 WIB

Sudah Lama Nggak Cuci Handuk, Ini Risikonya

Handuk perlu dicuci secara teratur, terutama jika dipakai setiap hari.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Handuk harus dicuci setelah tiga hingga empat kali penggunaan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Handuk harus dicuci setelah tiga hingga empat kali penggunaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Handuk yang kotor bisa menjadi sumber beberapa masalah kesehatan. Karena itu, ahli kebersihan di Rezigo, Emily Barron, menyarankan tidak menggunakan satu handuk terlalu lama.

Memakai handuk yang lama tidak dicuci bisa membuat orang berrisiko mengalami masalah kulit, seperti kurap dan jerawat. Semakin lama handuk dalam konsisi lembap, maka semakin lama ragi, jamur, bakteri, dan virus bertahan hidup dan tumbuh di sana.

Baca Juga

Barron yang merupakan dokter kulit di Doctor Alok Vij itu mengatakan parasit tersebut dapat menyebabkan jamur kuku kaki, kutu air, gatal di selangkangan, dan kutil atau menyebabkan kondisi penyakit kulit menyebar.

"Handuk kotor juga bisa menyebabkan eksim atau dermatitis atopik," kata Barron, dilansir The Sun, Ahad (11/12/2022).

Barron mengatakan agar bebas kuman maka handuk harus dicuci setiap tiga atau empat hari sekali. Jika mandi setiap hari, maka Anda perlu mencuci handuk dua kali dalam seminggu.

 
Barron menyarankan agar tidak berbagi handuk dengan orang yang sakit. Sebab, kuman dapat menyebar dengan mudah. Barron menyarankan untuk selalu memeras atau mengeringkan kelebihan air saat mencuci handuk. Selalu pastikan handuk benar-benar kering sebelum menyimpannya.
 
"Jika disimpan dalam keadaan lembap, ini dapat menyebabkan jamur dan bahkan jamur tumbuh di handuk Anda," ujar Barron.

Menurut layanan kesehatan nasional Inggris (NHS), pakaian juga bisa membawa kuman. Kuman bisa berasal dari tubuh sendiri karena bakteri bertahan di permukaan kulit.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement