Rabu 14 Dec 2022 06:30 WIB

6 Hal Keliru Soal Covid-19

Masih banyak informasi Covid-19 yang keliru tersebar luas dan kerap dipercaya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Masih banyak informasi Covid-19 yang keliru tersebar luas dan kerap dipercaya.
Foto: www.pixabay.com
Masih banyak informasi Covid-19 yang keliru tersebar luas dan kerap dipercaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir tiga tahun pandemi Covid-19 melanda dunia. Akan tetapi, beragam mitos dan misinformasi seputar Covid-19 masih cukup berkembang dengan subur dan tersebar luas.

Dari beragam mitos dan misinformasi yang beredar, ada enam informasi keliru seputar Covid-19 yang paling sering muncul. Berikut ini adalah keenam mitos tersebut dan faktanya, seperti dilansir The Conversation, Rabu (14/12/2022).

Baca Juga

 

Mitos 1: Virus Semakin Ringan

Banyak orang beranggapan bahwa gelombang Omicron lebih ringan dibandingkan gelombang Covid-19 lainnya. Varian-varian awal Omicron seperti BA.1 dan BA.2 memang lebih jarang memicu sakit serius dibandingkan varian Delta. Alasannya, kedua varian tersebut lebih sering menyerang saluran pernapasan atas, sehingga infeksi jarang mencapai paru-paru seagresif Delta.

Akan tetapi, hasil pengobatan Covid-19 akibat varian Omicron awal juga dipengaruhi oleh imunitas pasien. Kemunculan varian-varian baru Omicron, seperti BA.5 juga menjadi tantangan tersendiri. Alasannya, varian ini lebih sering mengenai saluran pernapasan bawah, sehingga risiko perawatan di rumah sakit bila terkena varian ini menjadi lebih tinggi.

Oleh karena itu, tak bisa dikatakan bahwa SARS-CoV-2 menjadi semakin ringan. Kewaspadaan dan ketekunan dalam menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas masih tetap diperlukan.

 

Mitos 2: Covid-19 pada Anak Ringan

Anak-anak mungkin tak memiliki risiko setinggi orang dewasa untuk mengalami Covid-19 berat. Meski begitu, dari beragam kasus penyakit infeksi pada anak, Covid-19 menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang signifikan.

Selain itu, anak-anak sering dianggap tak begitu bermasalah dengan risiko long Covid. Padahal, masalah tersebut juga bisa dialami oleh anak. Pada kelompok usia yang sangat muda, infeksi ringan pun bisa menyebabkan terjadinya long Covid.

 

Mitos 3: Pencegahan Cukup Cuci Tangan

Menyentuh area hidung, mata, atau mulut dengan tangan yang belum dibersihkan memang dapat memunculkan risiko penularan Covid-19. Akan tetapi, Covid-19 juga bisa ditularkan melalui partikel udara yang kecil atau aerosol.

Untuk mencegah penularan Covid-19, kebiasaan mencuci tangan perlu dibarengi dengan beberapa langkah pencegahan lain. Sebagian di antaranya adalah menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan vaksinasi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement