REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menambahkan lebih banyak satelit ke koleksi penginderaan jauh Yaogan. Roket 2D Long March lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di China barat daya 15 Desember 2022.
China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) menyatakan peluncuran tersebut sukses dalam waktu satu jam setelah peluncuran. CASC mengungkapkan bahwa muatan untuk misi tersebut adalah pesawat ruang angkasa Yaogan 36. Seperti peluncuran seri Yaogan 36 sebelumnya, roket tersebut diperkirakan membawa tiga satelit, bergabung dengan tiga triplet Yaogan 36 sebelumnya telah berada di orbit.
Dilansir dari Space, Jumat (16/12/2022), satelit baru diharapkan untuk bergabung dengan kelompok sebelumnya di orbit sekitar 300 mil (500 kilometer) dengan kemiringan 35 derajat.
Patch misi dalam siaran pers dari Shanghai Academy of Spaceflight Technology (SAST), anak perusahaan CASC dan penyedia roket Long March 2D untuk peluncuran, menunjukkan bahwa adaptor muatan untuk penerbangan membawa deorbit drag berlayar untuk mengurangi waktu yang dihabiskan di orbit. SAST mulai menambahkan layar ke peluncuran Long March 2D awal tahun ini.
Patch SAST untuk misi Yaogan 36 menampilkan gelombang dengan bentuk yang menyerupai pulau-pulau di laut China Selatan dan Filipina, menunjukkan fokus pada pengamatan maritim di wilayah tersebut.
China biasanya menggambarkan satelit Yaogan dirancang untuk digunakan termasuk mengumpulkan data ilmiah, melakukan survei tanah, dan memantau pertanian. Namun, kerahasiaan seputar satelit membuat analis di luar China percaya bahwa satelit juga memiliki kemampuan militer.
Peluncuran itu adalah yang ke-61 di China 2022, dan peluncuran roket Long March ke-50 tahun ini. Artinya, China telah melampaui rekor nasional untuk peluncuran dalam satu tahun kalender yang ditetapkan tahun lalu.