REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Beberapa orang akan merasa berkeringat lebih saat gugup atau emosi. Sebenarnya berkeringat adalah sistem yang normal dari tubuh.
Menurut laman yankes.kemkes go.id, berkeringat merupakan cara tubuh menjaga suhunya serta mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Namun beberapa orang memiliki jumlah produksi keringat lebih banyak dibandingkan pada umumnya.
“Keringat berlebihan itu disebut dengan hiperhidrosis. Keringat berlebih bisa dialami seperti di telapak tangan, telapak kaki dan anggota tubuh lain dapat dapat menyebabkan rasa tidak nyaman,” demikian dikutip dari laman tersebut.
Kondisi berkeringat berlebih (hiperhidrosis) dapat terjadi karena kerja kelenjar ekrin yang terlalu aktif, sehingga kelenjar ekrin yang berada di seluruh tubuh mengeluarkan keringat.
Hiperhidrosis menyebabkan produksi keringat secara berlebih, ada yang merupakan bawaan sejak lahir. Atau bisa juga dipicu oleh berbagai hal, seperti gangguan psikologis seperti stres, cemas, siklus menstruasi dan menopause, kehamilan, infeksi hingga penyakit seperti hipertiroid atau hipoglikemia, mengkonsumsi makanan pedas dan lain-lain.
Keringat berlebih secara umum dibagi menjadi keringat berlebih primer (focal hyperhidrosis). Kondisi itu membuat orang merasakan keringat berlebih di tangan, ketiak, wajah, dan telapak kaki. Penyebabnya bisa karena stres, cemas, gugup atau saat tubuh beraktivitas ekstra.
Ada pula keringat berlebih sekunder (generalized hyperhidrosis) keringat berlebih di sebagian besar seluruh tubuh saat gerah bisa menjadi indikasi kondisi kesehatan tertentu. Keringat yang berlebih yang disebabkan oleh emosi atau kondisi psikologis tertentu biasanya juga berbau lebih menyengat dan perlu adanya penanganan.