Kamis 19 Jan 2023 22:26 WIB

Makanan Pro Inflamasi Terburuk yang Bisa Sebabkan Pembekuan Darah

Beberapa jurnal medis menyatakan, peradangan bisa memicu pembekuan darah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Makana pro inflamasi terburuk yang dapat menyebabkan pembekuan darah. (ilustrasi)
Foto: Piqsels
Makana pro inflamasi terburuk yang dapat menyebabkan pembekuan darah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trombosis vena terjadi pada sekitar satu dari setiap 1.000 populasi Inggris setiap tahun. Trombosis vena merupakan penggumpalan darah di satu atau lebih pembuluh darah vena.

Lebih dari separuh kasus pembekuan darah terjadi dalam waktu 90 hari setelah keluar dari rumah sakit, tetapi beberapa kasus terkait dengan gaya hidup tak sehat. Makanan juga bertanggung jawab atas penyakit vena yang dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan terjadinya trombosis vena.

Baca Juga

Menurut seorang ahli, dua makanan yakni soda dan permen bisa lebih buruk dampaknya dibandingkan makanan lain. Menurut North American Thrombosis Forum, ada banyak teori yang berbeda tentang hubungan antara peradangan atau inflamasi, makanan, dan peristiwa trombotik. Beberapa jurnal medis seperti British Journal of Haematology menyatakan, peradangan bisa memicu pembekuan darah.

Lebih khusus lagi, inflamasi sitokin mungkin merupakan mediator utama dalam pembekuan darah yang menurunkan aktivitas mekanisme antikoagulan alami. Di pertemuan North American Thrombosis Forum, dekan Tufts Friedman School of Nutrition Science and Policy, dr Ariush Mozaffarian, mengatakan nutrisi yang buruk secara keseluruhan menyebabkan disfungsi metabolisme, khususnya resistensi insulin, dan pada akhirnya, obesitas.

Menurut dia, itu adalah jalur utama untuk peradangan aktif. "Demikian pula pola makan yang baik bisa meningkatkan risiko metabolik dan menyebabkan penurunan berat badan, yang secara dramatis meningkatkan peradangan,” kata dr Mozaffarian seperti dilansir Express, Kamis (19/1/2023).

Menurut dr Mozaffarian, makanan utama yang harus dihindari adalah makanan yang mengandung pati, gula, dan garam. Soda dan permen dinilai termasuk pada kelompok makanan yang paling berdampak pada peradangan.

"Tidak ada alasan untuk mengonsumsi soda. Jika Anda ingin makan yang manis, makanlah sedikit dark chocolate dengan es, kacang-kacangan yang dilumuri madu, buah-buahan atau makanan apapun yang memiliki nilai gizi," kata dia.

Minuman bersoda mengandung kadar gula yang tinggi yang menyebabkan kelainan pada proses pembekuan darah. Kadar glukosa yang tinggi tidak hanya mengakibatkan pembentukan gumpalan darah, tetapi juga menghambat kemampuan gumpalan darah untuk larut.

Di sisi lain, makanan yang manis seperti permen merupakan salah satu makanan yang paling berkontribusi terhadap penumpukan plak berlebih dalam pembuluh darah. Ketika formasi plak menjadi rapuh atau meradang, plak tersebut dapat pecah dan memicu pembekuan darah.

Lantas bagaimana cara menghindari pembekuan darah? Beberapa makanan terbaik untuk mengatasi peradangan ada dalam diet Mediterania yang meniru pola makan alami orang-orang yang tinggal di sepanjang Laut Mediterania.

Diet ini menekankan pada makanan nabati yang kaya serat dan sebagian besar terdiri dari sayuran, buah, gandum utuh, polong-polongan, dan kacang-kacangan. Lemak dalam makanan juga berasal dari sumber yang sehat seperti minyak zaitun dan minyak canola, yang tidak berkontribusi terhadap penyumbatan arteri. Dalam diet Mediterania, daging merah dikonsumsi tidak lebih dari beberapa kali per bulan, dan ikan serta unggas dimakan setidaknya dua kali sepekan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement