Selasa 24 Jan 2023 11:31 WIB

1.000 Hari Kehidupan Pertama Penting untuk Pembentukan Sifat Dasar Anak

Orang tua penting untuk memperhatikan masa-masa krusial bagi anak ini.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Anak Bermain. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, masa balita atau 1.000 hari kehidupan pertama sangat penting untuk tumbuh kembang anak.
Foto: pixabay
Ilustrasi Anak Bermain. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, masa balita atau 1.000 hari kehidupan pertama sangat penting untuk tumbuh kembang anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, masa balita atau 1.000 hari kehidupan pertama sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Hasto mengatakan, masa tersebut merupakan pembentukan sifat-sifat dasar anak.

"Ternyata anak itu templatenya terbentuk di 5 tahun usia pertama balita, lebih khusus lagi pada usia 1.000 hari pertama, ini menjadi template yang pembentukan sifat-sifat dasar anak, kemampuan anak dan juga optimal atau tidaknya pertumbuhan dan perkembangan anak," ujar Hasto saat membuka acara Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) Kehamilan Sehat vs Kehamilan Berisiko Stunting secara daring, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga

Karena itu, Hasto menilai para orang tua penting untuk memperhatikan masa-masa krusial bagi anak ini. Untuk itu, perlu meletakan dasar-dasar untuk template bagi anak baik biologis maupun psikologi maupun kemampuan lain di masa-masa ini.

"Kita itu bisa belajar bagaimana cara meletakkan dasar-dasar template anak kita baik secara biologis maupun juga secara psikologi dan juga dasar-dasar kemampuan-kemampuan yang lain," ujarnya.

Sebab, kata Hasto, jarang orang tua yang menyadari hal ini, dan mengetahui saat anak udah bertumbuh. Oleh karena, Hasto mendorong untuk menumbuhkan kesadaran orang tua akan pentingnya kesehatan anak secara fisik maupun mental. Salah satunya mencegah anak terkena stunting.

"Di kelas ini ada materi-materi khusus yang akan penting dipelajari diantaranya adalah masalah stunting harus tahu persis. Bagaimana Apa itu dan kemudian cara mencegahnya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement