REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR RI, Helmy Faishal, meminta Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono tetap memperhatikan kearifan lokal dalam pembangunan IKN. Sebab, menurut dia, IKN akan menjadi kota percontohan bagi daerah lain dan dalam membangun sebuah tata kelola pemerintahannya perlu banyak aspek yang harus diperhitungkan.
"Kita harapkan bahwa IKN ini akan menjadi prototype, agar menjadi percontohan bahwa Ibu Kota negara yang dibangun, itu seluruhnya berdasarkan atas yang disebut sebagai kepada local wisdom atau kearifan lokal," jelas Faishal, Jumat (7/4/2023).
Dia berharap agar dalam pembangunan infrastruktur, IKN tetap mengedepankan etnisitas yang dimiliki. Dari segi arsitekturnya pun, kata dia, jangan sampai juga terlalu modern minimalis, melainkan harus tetap kuat dengan etnisitas, kuat dengan kekuatan budaya yang dimiliki oleh masyarakat.
"Harus mempertahankan kearifan lokal, ini harus kuat," kata dia.
Lebih lanjut, Faishal juga berharap kualitas air, kualitas udara, penggunaan solar energy, dan berapa persen kawasan hijau bisa tergambar. Sehingga, selain dapat menjadi menjadi prototype percontohan bagi daerah lainnya juga dapat menjadi kota wisata dimasa yang akan datang.
”Bahkan (IKN) ini bisa menjadi 'secara nggak sadar' akan menjadi kota wisata. Kalau ada isu banjir, kalau kita bikin sodetan atau sungai, maka sebetulnya jika terkelola dengan baik, bisa menjadi satu kawasan wisata tersendiri,” kata dia.
Di sisi lain, dua mengatakan, membangun IKN itu tidak semata-mata sekedar membangun sebuah real estate, banyak hal lain yang mesti diperhatikan termasuk bagaimana menjaga dan menjamin keamanan IKN dari daerah perbatasan negara.
"Bukan hanya seperti kita misalnya membangun perumahan Karawaci di BSD, Alam Sutera, dan sebagainya. Membangun IKN itu adalah membangun sebuah tata kelola pemerintahan, yang tentu ini dari banyak aspeknya harus diperhitungkan," jelas dia.
"Seberapa siap kita menjaga border kita? Di situ ada perbatasan dengan Kuching, dengan Malaysia, yang selama ini kita semua tahu ada banyak masalah di sana terkait dengan pintu kita yang keluar masuk yang tidak terlalu aman, terkait dengan penyelundupan dan seterusnya,” sambung Faishal.