REPUBLIKA.CO.ID, SAMARKAND -- Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel melakukan ziarah ke makam Imam Bukhari di Samarkand.
"Kita mendoakan perawi hadis dari kota Bukhara tersebut," katanya, Jumat (28/4/2023).
Dalam ziarah tersebut Gobel didampingi mufti dan imam Samarkand, Eshabkuliv Zaynuddin, yang juga memimpin doa. Sebenarnya saat ini kawasan kuburan masih ditutup. Alasannya Pemerintah Uzbekistan sedang melakukan rehabilitasi total kawasan tersebut, sejak masa Covid-19.
Kawasan itu memiliki luas 12,5 hektar dan diperkirakan menelan biaya 15,5 juta dolar AS. Menurut rencana, areal kuburan akan selesai pada Idul Adha tahun ini. Sedangkan untuk seluruh kawasan, termasuk masjid dan berbagai fasilitas lain akan selesai pada 2025.
Dalam ziarah ini Gobel mengajak sekitar 25 orang tokoh Gorontalo. Selain itu, Gobel juga diterima oleh Gubernur Samarkand Turdimov Erkinjon Akbotaevich. Walikota Samarkand, Fazliddin Umarov, juga ikut menemui Gobel.
Imam Bukhari adalah perawi hadis Nabi Muhammad SAW yang paling banyak dan paling sahih. Ia lahir di Bukhara, namun dikubur di Samarkand. Bukhara merupakan kota tetangga Samarkand.
Turdimov mengatakan, hubungan Indonesia dan Samarkand sudah berabad lampau terjalin. "Maulana Malik Ibrahim berasal dari Samarkand. Selain ulama, beliau juga seorang dokter," katanya.
Maulana Malik Ibrahim merupakan salah satu dari sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Beliau adalah wali paling senior dari Walisongo. Sebelum tiba di Jawa, beliau pernah berdakwah di Champa. Namun Maulana Malik Ibrahim juga disebut pernah di Maroko. Uzbekistan merupakan negeri kelahiran Ibnu Sina, yang dikenal sebagai pakar kedokteran.
Di Samarkand juga berdiri perguruan tinggi Ulugh Beg yang mengajarkan astonomi, matematika, hukum, tafsir, kedokteran, dan lain-lain.
Di era modern, kata Turdimov, hubungan itu dijalin oleh Sukarno yang berkunjung pada 6 September 1956. "Kini ada penerbangan langsung Jakarta-Tashken yang dibantu Bapak Rachmat Gobel. Karena itu kunjungan ini sangat berharga," katanya.
Gobel mengatakan, saat berkunjung ke Uzbekistan pada 2021, Aziz Abduhakimov, menteri pariwisata Uzbekistan, meminta bantuan ke Gobel agar ada penerbangan langsung Jakarta-Tashkent. Gobel dan Aziz sama-sama lulusan Jepang. "Penerbangan ini penting untuk meningkatkan hubungan ekonomi, sosial, dan budaya kedua negara," katanya.
Gobel mengatakan, Indonesia dan Uzbekistan memiliki banyak kesamaan. "Karena itu hubungannya bukan sekadar people to people tapi heart to heart," katanya. Ia berencana untuk mengajak para ulama di Indonesia untuk berkunjung ke Uzbekistan.