Komisi II DPRD: Maluku Butuh Tambahan Ratusan Tenaga Penyuluh Pertanian

Kehadiran penyuluh sangat berperan dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Jumat , 16 Jun 2023, 20:21 WIB
Petani memanen cabai keriting (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Harmoko Minggu
Petani memanen cabai keriting (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Provinsi Maluku saat ini membutuhkan tambahan tenaga penyuluh Pertanian. Pasalnya, pada tahun 2024 nanti, ada sekitar 40 persen tenaga penyuluh pertanian yang akan pension. Sementara kehadiran penyuluh sangat berperan dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

“Di tahun 2024 nanti, kebutuhan tenaga penyuluh kita akan semakin meningkat, karena ada sebanyak 40 persen yang sudah pensiun. Jika tenaga penyuluh itu sudah pensiun, maka secepatnya harus dilakukan perekrutan guna menutupi kekurangan tenaga penyuluh tersebut. Karena kenyataannya setiap satu penyuluh pertanian bertanggung jawab untuk satu desa, namun masih berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan,” kata Sekretaris Komisi II  DPRD Provinsi Maluku, Ruslan Hurasan kepada wartawan, di Ambon, seperti dilansir pada Jumat (16/6/2023). 

Baca Juga

Saat ini, lanjutnya, hampir 435 tenaga penyuluh yang tersedia. Sementara yang dibutuhkan adalah 805 tenaga penyuluh.

"Oleh karena itu kami meminta Kementerian pertanian untuk perencanaan APBN nanti menyiapkan anggaran, untuk tenaga penyuluh kita di Provinsi Maluku,” kata dia.

Nantinya, kebutuhan tenaga penyuluh pertanian ini akan ia sampaikan saat aspirasi ke Pemerintah Pusat.

Pasalnya, rekrutmen tenaga penyuluh pertanian dilakukan oleh pemerintah provinsi dan Pemerintah pusat di bawah Kementerian Pertanian. "Jadi ada dua fokus yang akan kita bicarakan, bisa di-take over lewat APBN sebagian bisa nanti kita bicarakan dalam perencanaan APBD tahun 2024. Oleh sebab itu telah kami maksimalkan dalam penyampaian aspirasi kami pada 7-8 Juni lalu di Pemerintah Pusat,” kata dia.