REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye LGBT yang dilakukan band asal Inggris, The 1975, saat konser di Malaysia menuai perhatian publik Indonesia. Pemerintah Indonesia diminta tegas melarang kampanye LGBT dalam bentuk apapun.
Apalagi, vokalis The 1975, Matty Healy, tidak cuma melakukan aksi LGBT tapi juga mengkritik Pemerintah Malaysia terkait larangan LGBT. Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengatakan, bersikap lebih tegas terhadap LGBT.
Dengan adanya aksi kampanye LGBT di Malaysia itu, ia meminta, pemerintah Indonesia lebih tegas memberikan larangan-larangan terkait itu. Hal itu penting dilakukan agar kejadian di Malaysia tidak terulang di Indonesia. "Kita minta pemerintah RI terus secara tegas melarang kampanye perilaku LGBT dengan segala bentuknya," kata Sukamta, Jumat (28/7/2023).
Terkait ini, ia mengingatkan, bangsa Indonesia sudah begitu toleran dengan memperlakukan kaum LGBT seperti warga negara biasa dan dipenuhi semua haknya. Karenanya, Sukamta turut memberi peringatan ke kaum LGBT.
Termasuk, lanjut Sukamta, agar mereka tidak melakukan kampanye LGBT secara terang-terangan. Legislator PKS ini meminta kaum LGBT tidak lagi mengkampanyekan perilaku-perilaku tersebut kepada publik Indonesia.
"Kita ingin agar mereka tidak melakukan dengan terbuka dan tidak kampanyekan perilaku tersebut. Sebagaimana warga negara lainnya juga menjadikan urusan seksual sebagai kehidupan privat," ujar Sukamta.
Sebelumnya, The 1975 membuat kegaduhan di Malaysia saat hari pertama Good Vibes Festival, Jumat (21/7/2023). Vokalis, Matty Healy dan pemain bass, Ross MacDonald berciuman di panggung. Aksi cabul itu membuat kegaduhan.
Apalagi, setelah melakukan perbuatan cabul tersebut, The 1975 mengkritik kebijakan Malaysia soal larangan LGBT. Setelah itu, konser The 1975 tidak cuma dihentikan, tapi mereka dilarang tampil di Malaysia.
The 1975 sempat dijadwalkan pula tampil di Indonesia, tepatnya di acara musik We The Fest yang digelar di GBK Sport Complex, Ahad (23/7/2023) lalu. Namun, akhirnya jadwal tampil The 1975 di Indonesia turut dibatalkan.