Rabu 02 Aug 2023 19:06 WIB

Nyala Meritokrasi Erick Thohir

Di kawasan regional, ada Singapura yang mewujudkan meritokrasi modern.

Red: Ferry kisihandi
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Dok PSSI
Menteri BUMN Erick Thohir.

Oleh: Endang Tirtana, Peneliti Senior Maarif Institute dan Kandidat Doktor di Universitas Muhammadiyah Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, Ada yang mengatakan hanya mitos tetapi meritokrasi sering dipandang sebagai jalan keluar ampuh untuk mendongkrak kemajuan. Pada level politik global, kebangkitan Cina misalnya, kerap dihubungkan dengan kemampuan mengelola potensi meritokrasi budayanya. 

Para pemimpin liberal di negara-negara Eropa terbiasa mengungkap kecemasan pada “kebangkitan Cina” itu dengan menuding Cina mengembangkan seperangkat sistem alternatif yang komprehensif untuk menandingi demokrasi Barat, mengorbankan prinsip kebebasan dan penegakan hak asasi manusia (HAM). 

Namun, Daniel A Bell, seorang profesor politik di Shandong University mengatakan, pendapat semacam itu memerlukan pemeriksaan yang saksama.  Pertama, karena meritokrasi politik di Cina, sebagian besar sesuai prinsip demokrasi, kecuali sistem pemilu (demokrasi elektoral).