REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Pariwisata Kota Palembang, Sumatera Selatan mendukung perjuangan masyarakat sadar wisata (Masata) dan bersama-sama melobi maskapai penerbangan agar segera membuka rute penerbangan luar negeri.
"Penerbangan langsung dari Bandara SMB II Palembang ke luar negeri seperti ke Singapura dan Malaysia yang ditutup ketika pandemi Covid-19 penting dibuka kembali untuk mendukung pengembangan industri pariwisata di kota ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Palembang Sulaiman Amin di Palembang, Jumat (5/1/2024).
Selain penerbangan luar negeri, pihaknya juga mengharapkan ada pengembangan rute penerbangan domestik. Dengan pembukaan kembali penerbangan ke luar negeri dan pengembangan rute domestik, wisatawan yang berkunjung ke kota yang dikenal dengan ikon Jembatan Ampera itu bisa lebih banyak.
"Wisatawan nusantara dan mancanegara diyakini bisa lebih banyak lagi datang ke kota ini dengan banyaknya dibuka rute penerbangan," ujarnya.
Jumlah kunjungan wisatawan ke Ibu kota Sumsel itu cukup banyak, di mana sepanjang 2023 tercatat 2,01 juta orang yang mayoritasnya wisatawan lokal.
Berdasarkan data tersebut, pada Desember menjadi bulan yang paling banyak wisatawan berkunjung ke kota ini dengan jumlah 192.646 orang.
"Untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2024 ini, pihaknya mengagendakan sejumlah kegiatan festival dan budaya yang dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke Palembang," ujar Sulaiman.
Sementara Ketua Masata Sumsel Herlan Aspiudin mengatakan pihaknya terus melakukan pendekatan dengan pihak maskapai penerbangan agar mereka segera memperluas rute penerbangan dari berbagai kota di Tanah Air ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang dan membuka rute luar negeri.
"Sekarang ini maskapai penerbangan sudah mulai banyak membuka rute penerbangan langsung seperti dari Palembang Jakarta, Batam, Medan, rute tersebut diharapkan segera diperluas untuk mendukung pengembangan industri pariwisata Sumsel," ujarnya
Selain mengupayakan perluasan rute penerbangan domestik, pihaknya juga memperjuangkan Bandara SMB II Palembang kembali menjadi pintu masuk atau "entry point" berbagai jalur penerbangan internasional seperti sebelum pandemi Covid-19.
"Kami berupaya bersama-sama memperjuangkan kepentingan masyarakat, jika Bandara SMB II menjadi 'entry point' bisa memudahkan masyarakat melakukan perjalanan wisata dan bisnis melalui jalur udara karena tidak perlu lagi transit di Jakarta," ujar Herlan.