REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BEKASI -- Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai mengangkut sampah sepanjang 1,5 kilometer yang menumpuk di aliran Kali Pasir, Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat.
"Evakuasi sampah di aliran sungai ini diprediksi selesai dalam tiga hari ke depan dan sampah yang menumpuk ditaksir mencapai 150 ton," kata Kepala UPTD Wilayah II Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Adi Suryana di Cikarang, Senin (22/4/2024).
Dia mengatakan sampah-sampah itu diangkat menggunakan satu unit alat berat jenis ekskavator kemudian diangkut truk sampah menuju tempat pembuangan akhir milik pemerintah daerah di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu.
"Sebanyak 20 truk pengangkut sampah dikerahkan di sekitar lokasi dengan bantuan 30 personel gabungan dari Tim Biawak Dinas Lingkungan Hidup serta petugas kebersihan dan masyarakat sekitar," katanya.
Menurut dia, tumpukan sampah itu didominasi sampah rumah tangga dan plastik, selain sampah domestik, tanaman dan rumput liar, eceng gondok, dan batang pohon yang menyumbat aliran sungai.
"Laporan masyarakat itu langsung kita respons dengan mengangkut sampah yang menyumbat aliran sungai ini sebelum menimbulkan dampak negatif ke lingkungan," katanya.
Camat Tambun Utara Najmuddin mengatakan tumpukan sampah sepanjang 1,5 kilometer tersebut terbawa dari hulu saat hujan lebat hingga terhenti di area ini karena terjadi sumbatan.
"Sehingga harus segera dievakuasi karena khawatir dapat memicu banjir, apalagi sudah menimbulkan bau tidak sedap," katanya.
Dia mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke aliran sungai karena dapat berpotensi mengakibatkan banjir khususnya di wilayah Kecamatan Tambun Utara.
"Mari kita jaga alam, alam pasti juga akan menjaga kita. Buang sampah pada tempatnya dan rutin bersama melakukan gotong royong bersih-bersih lingkungan agar tetap asri," ucap dia.
Sementara itu, warga setempat mengaku kondisi tumpukan sampah ini sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Sampah-sampah itu terbawa arus sungai dari hulu dan tertahan di bawah jembatan.
"Baunya tidak sedap sehingga mengganggu kenyamanan warga, maka kemarin kita laporkan ke instansi terkait. Kami juga meminta pemerintah daerah melakukan perbaikan di area jembatan yang sempat ambles karena kerap membendung sampah, kadang menyebabkan banjir juga," kata Ketua RT 01 Adimulya.