REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Di pesisir Semarang, Jawa Tengah, terdapat sosok inspiratif bernama Sururi. Sudah lebih dari tiga dekade, Sururi mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan hutan mangrove di pesisir Semarang.
Kepedulian dan jerih payah Sururi terhadap mangrove membuatnya diganjar penghargaan Kalpataru 2024, sebuah pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa dalam menjaga lingkungan. Kisah Sururi berawal dari keprihatinannya melihat kondisi ekosistem pesisir di Semarang, terutama di tempatnya tinggal di Kecamatan Mangkang.
Pada 1990-an, pesisir Semarang mengalami abrasi parah akibat alih fungsi lahan dan eksploitasi berlebihan. Tak terkecuali pesisir dekat rumah Sururi. Kala itu, jarak antara pesisir pantai dengan permukiman warga hanya 600 meter.
Abrasi parah ini mengakibatkan kerusakan lingkungan hingga hilangnya habitat biota laut.