REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – BCA Syariah terus mendorong pembiayaan hijau dan berkelanjutan. Sepanjang tahun 2024, total pembiayaan ke sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) mencapai Rp 2,8 triliun, tumbuh 4,3 persen secara tahunan (YoY).
Direktur BCA Syariah Pranata menyampaikan, pertumbuhan ini sejalan dengan strategi perseroan dalam memperkuat pembiayaan yang mendukung prinsip keberlanjutan.
"Kami memastikan bahwa 100 persen nasabah pembiayaan komersial telah dipetakan sesuai dengan Kriteria Usaha Berkelanjutan (KUB), ujarnya dalam konferensi pers paparan kinerja BCA Syariah Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Dari total pembiayaan KUB, sekitar Rp 1,8 triliun atau 64,5 persen dialokasikan untuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Sementara itu, Rp 1 triliun (35,5 persen) disalurkan ke enam sektor usaha berwawasan lingkungan (KUBL), dengan pertumbuhan 12,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain pembiayaan, BCA Syariah juga meningkatkan investasi pada instrumen berkelanjutan. Hingga Desember 2024, investasi di sektor ini mencapai Rp 436,79 miliar, naik 21,8 persen YoY.
Dalam aspek keberlanjutan, BCA Syariah juga aktif mendukung efisiensi energi dan perlindungan lingkungan. "Kami telah menyalurkan Rp 595,5 miliar untuk kegiatan eco-efficient, termasuk efisiensi energi Rp 215,3 miliar dan pengelolaan sumber daya hayati Rp 188,5 miliar, tambah Pranata.
Pranata menyampaikan, BCA Syariah juga menunjukkan komitmennya terhadap aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan mengedukasi 36.803 peserta dalam literasi keuangan, meningkat 269 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, perseroan turut berkontribusi dalam program sosial dengan menanam 1.500 bibit mangrove di Tanjung Pakis dan meningkatkan kepemilikan rekening pelajar hingga 48.817 rekening.
Dian Fath Risalah