REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank DBS Indonesia dan Bank UOB Indonesia memfasilitasi pendanaan sebesar Rp 1,7 triliun kepada PT Princeton Digital Group (PDG) melalui skema club loan. Pendanaan ini digunakan untuk mendukung pengembangan JC2, kampus pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) dengan kapasitas 22 MW di Cibitung.
Pusat data hyperscale ini yang pertama di Indonesia yang menggunakan energi terbarukan dari sumber biomassa. Pusat data ini menggabungkan teknologi efisiensi energi dengan integrasi energi terbarukan untuk memenuhi permintaan solusi data berkinerja tinggi dan ramah lingkungan yang terus meningkat.
Pusat data ini sudah meraih penghargaan Building and Construction Authority (BCA) dan Infocomm Media Development Authority (IMDA) Green Mark Platinum. Pusat data pertama dengan skala ini yang memperoleh sertifikasi tersebut di Indonesia.
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan kemitraan dengan Princeton Digital Group menegaskan komitmen Bank DBS Indonesia terhadap inovasi yang berkelanjutan. Lim menambahkan dukungan pada pusat data yang mengutamakan efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, bagian dari upaya Bank DBS memperkuat agenda Environmental, Social, and Governance (ESG) serta membantu bisnis bertransisi menuju operasional yang lebih ramah lingkungan melalui infrastruktur digital yang andal dan aman.
"Selaras dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang pertama, yakni Responsible Banking, kolaborasi ini juga mencerminkan dedikasi kami dalam menciptakan dampak lingkungan yang positif, sekaligus menghadirkan solusi perbankan terbaik dan mendukung infrastruktur digital yang lebih tangguh serta berkelanjutan. Seluruh upaya ini sejalan dengan aspirasi kami untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World," kata Lim dalam siaran persnya, Kamis (13/3/2025).
Pinjaman ini disusun sesuai dengan Green Loan Principles (GLP) dari Asia Pacific Loan Market Association (APLMA) dan Green Finance Framework (GFF) dari PDG, untuk memastikan bahwa pembiayaan ini mendukung proyek-proyek dengan dampak yang jelas, transparan, dan menggunakan dana secara bertanggung jawab.
Transaksi ini semakin mengukuhkan kepemimpinan Bank DBS Indonesia dalam bidang keuangan berkelanjutan, yang telah diakui sebagai ‘Indonesia’s Best Bank for ESG’ oleh Euromoney's Awards for Excellence 2024.
"Kami percaya bahwa pembiayaan yang berkelanjutan merupakan kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia dan kawasan regional. Kemitraan dengan Princeton Digital Group sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung bisnis yang menerapkan praktik-praktik bertanggung jawab terhadap lingkungan," kata Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan.
Hendra mengatakan UOB berdedikasi untuk membantu perusahaan-perusahaan bertransisi menuju operasional yang lebih berkelanjutan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ia menambahkan, melalui pembiayaan pusat data ramah lingkungan, UOB membantu membangun infrastruktur digital berkelanjutan yang dibutuhkan dalam mewujudkan ekonomi rendah karbon.
"Fasilitas pembiayaan hijau ini merupakan keselarasan strategis antara objektif keuangan dengan komitmen keberlanjutan kami," kata Chief Financial Officer PDG Niall Hannigan.
Hannigan mengatakan melalui kolaborasi dengan Bank DBS Indonesia dan Bank UOB Indonesia, PDG memperoleh modal yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur AI-ready dengan mempertahankan komitmen yang terhadap tanggung jawab lingkungan dan keuangan berkelanjutan.