AMSTERDAM--Dick Advocaat mengatakan dirinya sedang menyelesaikan kesepakatan untuk menjadi pelatih timnas Rusia. Pernyataan ini diungkapkan Advocaat hanya sehari setelah mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Belgia. Padahal kualifikasi Euro 2012 akan dimulai lima bulan mendatang.
"Saya akan menjadi pelatih Rusia seperti Guus Hiddink sebelum saya, namun saya belum menandatangani kontrak," ujar mantan pelatih timnas Belanda ini. Hiddink membawa Russia ke semifinal Euro 2008, namun gagal membawa timnya lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Ia tidak memperpanjang kontrak dan memilih melatih timnas Turki mulai Agustus mendatang.
Advocaat sebelumnya mengantarkan Belanda hingga perempatfinal Piala Dunia 1994 dan semifinal Euro 2004. Ia melatih klub Zenit St Petersburg dan mempersembahkan gelar juara liga dan Piala UEFA selama tiga tahun melatih sebelum dipecat tahun lalu.
Advocaat mengaku bisa memahami kekecewaan publik sepak bola Belgia. Namun ia menolak tudingan media Belgia yang menyebutnya mata duitan karena memilih Rusia. "Jika pilihan saya berdasarkan uang, saya tidak akan pernah menjadi pelatih Belgia," katanya.
Menurut pelatih berusia 62 tahun ini, ia ingin pindah ke level lebih tinggi. Rusia, kata Advocaat, bermain di level lebih tinggi dibandingkan Belgia dan memiliki peluang lebih besar lolos di Euro 2012. "Di level itu dulu saya biasa bekerja," tegasnya.
Ia juga menegaskan tidak akan bisa menangani timnas Rusia dan AZ Alkmaar secara bersamaan. Advocaat melatih Alkmaar sejak Desember lalu sekaligus menjadi pelatih timnas Belgia. Advocaat memulai karier kepelatihan saat menjadi asisten pelatih legendaris Belanda, Rinus Michels. Itu sebabnya ia mendapat julukan Jenderal Kecil, merujuk kepada julukan Michels, Jenderal.
Dia melatih sejumlah klub dan pernah menangani timnas Korea Selatan dan Uni Emirat Arab. Karirnya lebih cemerlang saat melatih klub. Selain Zenith, ia meraih gelar juara liga saat memoles PSV Eindhoven dan Glasgow Rangers.