REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Belanda membutuhkan keajaiban untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2018 yang dihelat di Rusia. Setelah mendapat adu penalti untuk mencapai final Piala Dunia berturut-turut tiga tahun yang lalu, Belanda kini justru terancam gagal kualifikasi Piala Dunia.
Finalis Piala Dunia 2010 ini harus berjuang untuk bisa mencapai peringkat dua besar pada klasemen Grup A untuk bisa mengamankan diri tampil di Rusia tahun depan. Meskipun, tim asuhan Dick Advocaat ini telah memetik kemenangan penting 3-1 atas Bulgaria pada Senin (4/9) dini hari WIB, posisi mereka masih belum aman untuk memastikan diri ke Piala Dunia tahun depan melalui babak play-off.
Karena saat ini, semifinalis Piala Dunia 2014 di Brasil ini menduduki peringkat ketiga klasemen grup dengan torehan 13 angka. Belanda terpaut tiga angka di belakang Swedia yang menempati peringkat kedua dan empat angka di belakang Prancis yang memuncaki klasemen grup.
Dengan demikian, tim berjuluk Oranje ini akan membutuhkan kemenangan saat berhadapan dengan Belarusia di Minsk pada Oktober mendatang. Belanda kemudian harus berusaha untuk memetik kemenangan kembali saat menjamu Swedia pada laga terakhir Grup A mereka.
Usai laga kemenangan atas Bulgaria, sang pelatih Advocaat mengatakan, bahwa ia merasa peluang Belanda untuk lolos ke Piala Dunia tahun depan tetap sama, meskipun Swedia juga memetik kemenangan di Belarusia. Kendati demikian, ia menekankan bahwa timnya harus memperbaiki dan meningkatkan diri dalam beberapa bulan mendatang.
Menurutnya, Oranje harus menemukan keseimbangan antara pemain tengah dan penyerang dalam skuat. "Peluang kami lolos ke Piala Dunia 2018 tetap sama setelah hasil kami malam ini," kata Advocaat, dilansir dari Football Oranje, Selasa (5/9).
Sepak bola Belanda mengalami penurunan setelah sebelumnya Oranje gagal lolos ke Piala Eropa 2016. Pengaruh pelatih Louis van Gaal sempat memulihkan sepak bola Belanda ke puncak pertandingan Eropa. Van Gaal membimbing Belanda ke semifinal Piala Dunia 2014. Ia mendapat pujian karena mendapatkan lebih banyak skuat dengan pemain muda yang belum berpengalaman.
Namun demikian, dilansir dari ESPN, filosofi pelatih itu justru dinilai telah menyebabkan satu generasi pemain tidak memiliki bakat, kepercayaan diri, dan keberanian seperti pendahulu mereka. Mantan kapten Oranje, Mark van Bommel, menilai tim saat ini tidak memiliki cukup mental kemenangan dan kurang memiliki bakat muda yang baik yang tampil di kancah sepak bola dunia.