Senin 03 May 2010 00:56 WIB

Kaos Merah Tolak Tinggalkan Kemah Unjuk Rasa

BANGKOK-- Para pemrotes 'Kaus Merah' di Thailand, Ahad (2/5) mengatakan mereka telah sepakat dengan polisi untuk menarik perintang-perintang jalan untuk mengizinkan mobil memasuki rumah sakit besar Bangkok. Namun mereka tidak akan meninggalkan kamp protes yang telah mereka duduki bulan lalu.

Sebelumnya, Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva memperingatkan para pemrotes, ada resiko 'bentrokan dan korban' jika mereka tidak menghentikan aksi unjuk rasa itu demi menekan pemilu lebih awal, yang menutup kawasan perbelanjaan di Bangkok itu. Ditanya oleh para wartawan, apakah Abhisit menerima tindakan 'Kaus Merah', Nattawut Saikua, pemimpin protes, mengatakan bahwa itu adalah masalah Abhisit. "jika dia ingin melakukan sesuatu, mari kita persiapkan sekarang," ujarnya.

Sebelumnya tesiar kabar bahwa, kabinet Thailand menjadwalkan sidang darurat Ahad untuk membahas pertikaian yang berlangsung lama dengan kelompok "Kaos Merah" anti-pemerintah di Bangkok. Kabar muncul setelah pemerintah memperingatkan jika pertikaian itu memburuk pemerintah tak segan memberlakukan "perang sipil tanpa diumumkan".

Wakil Perdana Menteri, Suthep Thaugsuban, yang memimpin keamanan nasional, mengatakan kepada para wartawan Sabtu sidang tersebut direncanakan diadakan di pangkalan militer Bangkok. Militer tengah mempertimbangkan cara mengakhiri aksi protes yang dimulai pada pertengahan Maret itu.

Thailand dilanda aksi kekerasan politik terburuk dalam hampir dua dasawarsa di ibu kota, yang telah menewaskan 27 orang dan melukai hampir 1.000 lagi dalam serentetan bentrokan. Namun pemerintah menolak isyarat adanya mediasi dari pihak luar. Di tengah ketegangan yang membara, petinggi para pemikir Kelompok Krisis Internasional (ICG) mengatakan Thailand hendaknya mempertimbangkan bantuan penengahan dari negara lain, untuk menghindari terus berlanjutnya aksi kekerasan itu.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement